Kisah Abu Nawas.
Ini ada sebuah kisah Siksa kubur
yang diterima oleh orang kikir.
Diceritakan dari Ibnu Hajar bahwa
ada serombongan orang dari kalangan Tabi'in yang pergi berziarah ke rumah Abu
Sinan.
Baru sebentar tandang, Abu Sina
mengajak ziarah ke tetangganya yang sedang berduka.
Berduka
Sesampainya di sana mereka
mendapati saudara almarhum menangis karena sedih ditinggal mati.
"Apakah kamu tidak tahu
bahwa kematian itu merupakan takdiq yang mesti dijalani oleh setiap
orang?" tanya salah seorang tamu.
"Itu aku tahu. Akan tetapi
aku sangat sedih karena memikirkan siksa yang telah menimpa saudaraku
ini," jawab saudara almarhum.
"Apakah engkau mengetahui
perkara yang ghaib?" tanya tamu lagi.
Saudara almarhum pun menceritakan
pengalamannya saat berada di kuburan ketika semua orang telah pergi.
"Ketika aku menguburkan dan
meratakan tanah saudaraku, di atasnya telah terjadi sesuatu yang
menakutkan," ujar saudara almarhum.
Saudara almarhum melanjutkan
ceritanya.
"Ketika itu orang-orang
telah pulang, tapi aku masih duduk di atas kuburnya.
Tiba-tiba terdengar suara dari
jeritan dan rintihan dalam kubur.
Mereka tinggalkan aku seorang
diri menanggung siksa.
Padahal aku mengerjakan puasa dan
shalat. Jeritan itu betul-betul membuatku menangis karena kasihan.
Aku coba menggali kuburnya karena
ingin tahu apa yang sudah terjadi di dalamnya."
Saudara almarhum pun terkejut
bukan kepalang.
Ternyata di dalam kubur almarhum
itu telah penuh dengan api.
Leher si mayat ada rantai dari
apa.
Karena kasihan kepada saudaranya,
dirinya mencoba untuk melepaskan rantai itu dari lehernya.
Tapi dirinya tak kuasa menolong
lantaran tangannya terbakar saat mengulurkannya.
Tak Pernah Zakat
Untuk meyakinkan para tamu,
saudara almarhum lantas menunjukkan tangannya yang masih hitam dan mengelupas
kulitnya karena jilatan api dari alam kubur.
Saudara almarhum meneruskan
ceritanya.
"Aku terus menimbun kembali
kubur itu dengan tanah dan segera pulang ke rumah.
Bagaimana aku tidak menangis
apabila mengingat kejadian itu?" katanya.
"Apa yang sudah dilakukan
oleh saudaramu ketika di dunia?" tanya para tamu.
"Dia tidak pernah sekalipun
mengeluarkan zakat hartanya," jawabnya.
Dengan jawaban tersebut,
teman-teman Abu Sinan pun membuat kesimpulan tentang kebenaran ayat suci
Al-Qur'an.
"Janganlah mereka yang
bakhil itu menyangka terhadap rezeki yang diberikan oleh Allah kepada mereka
bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka.
Sebenarnya kebakhilan itu buruk
bagi mereka.
Harta yang mereka bakhilkan itu
akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat."
Kisah Petualangan Abu Nawas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar