Jumat, 08 November 2013

KISAH KEMULIAAN ALHABIB UMAR BIN HAFIDZ

sekelumit kisah tentang KEMULIAAN ALHABIB UMAR BIN HAFIDZ
ini adalah pengalaman saya (Habib Ahmad bin Muhammad Alkaff) yg tak terlupakan tentang Alhabib umar bin hafidz
waktu itu pertengahan april 1994 musim dingin ditarim hadramaut mulai menyapa kami yg memang kami belum terbiasa dgn dinginnya cuaca tarim ketika musim dingin . Alhabib umar pun telah menyiapkan untuk kami para santrinya dari indonesia yg waktu itu sangatlah manja sebuah selimut tebal yg mahal . masing masing dari kami mendapatkan satu selimut
kisah pun bermula
seperti biasa selepas asar kami dan Alhabib umar menuju kota tarim untuk menghadiri rauhah dan maulid dikota tsb. selepas acara kami pun kembali kekediaman Alhabib umar dikota Aidid. biasanya kami pulang larut malam. dan karena pada waktu itu Alhabib umar hanya memiliki 1 mobil maka kami pun selalu berebutan untuk menaiki mobil tsb. terkadang mobil nisan patrol tsb dimuat oleh 20 orang lebih sehingga penuh didalam dan diatas mobil. kami berebut karena memang jika kami tdk dapat tempat dimobil tsb terpaksa kami akan pulang dgn berjalan kaki yg berjarak 5 kilo kurang lebih.
saya dan dua teman saya pada waktu itu kurang beruntung . kami bertiga berjalan kaki untuk pulang kerumah Alhabib umar . sesampainya kami ditempat habib umar kami mendapati teman2 kami yg lain telah mendapatkan selimut yg tebal yg baru saja dibagikan oleh habib umar. kami pun bergegas menemui habib umar . tapi lagi2 kami kurang beruntung karena selimutnya telah habis. habib umar mengatakan bahwa toko penjual selimutnya kehabisan stok dan berjanji akan memenuhi kekurangannya besok pagi . kami pun pamit kepada beliau untuk tidur. tp sebelum kami pergi habib umar menyuruh kami untuk menunggu . kami pun menunggu habib umar yg masuk kedalam rumahnya. beberapa saat kemudian habib umar pun keluar dgn membawa beberapa selimut tipis dan lusuh dan membagikannya kepada kami bertiga . kami pun menerima selimut itu tanpa pikir panjang lalu kami pun pulang menuju asrama yg berada tepat dibelakang rumah habib umar . kami pun membagi bagikan selimut tipis dan lusuh pemberian habib umar . yg berjumlah 2 selimut besar dan 3 selimut kecil untuk kami bertiga .
baru saja kami meluruskan badan untuk tidur terdengar tangisan bayi yg tak henti hentinya yg kami yakin itu adalah tangisan anak Alhabib umar yg masih bayi pada waktu itu. kami pun sempat bertanya tanya dalam hati kenapa bayi itu menangis sepanjang malam . sambil tetap berusaha untuk memejamkan mata. menjelang subuh suara tangisan bayi pun berhenti . mungkin karena kelelahan menangis sepanjang malam. kami pun bergegas menuju ke masjid aidid yg terletak persis didepan rumah habib umar sambil membawa kitab nahwu yg akan kami pelajari setelah shalat subuh dibawah bimbingan langsung habib umar. setelah selesai belajar nahwu kami pun pulang keasrama kami . dipertengahan jalan kami bertemu dgn habib salim anak dari Alhabib umar bin hafidz yg waktu itu masih berusia 6 thn kami pun menyapa dan bertanya .. wahai salim mengapa adik bayimu menangis tak henti hentinya tadi malam? apakah dia sakit? habib salim pun menjawab tidak , adikku tidak sakit. lalu apa yg membuatnya menangis ? dengan keluguannya salim pun menjawab .. mungkin karena kedinginan , karena semalam kami sekeluarga tidur tanpa selimut..
bagai tersambar petir kami terkejut mendengar ucapan polos tsb kami pun berlari menuju asrama untuk mengambil selimut lusuh yg ternyata milik keluarga habib umar yg beliau berikan kepada kami dan beliau sekeluarga rela tidur tanpa selimut di dinginnya malam kota tarim demi anak2 muridnya . kami kembalikan selimut tsb kepada habib umar sambil membendung air mata dan tanpa tahu harus berkata apa . dengan senyum dan seolah2 tak terjadi apa apa habib umar menerima selimut dari kami dan menggantikan selimut tsb dgn yg baru, yg baru saja dikirim oleh pemilik toko.. kami pun kembali keasrama tanpa dapat membendung lagi air mata kami yang melihat kemuliaan yg beliau berikan kepada kami. sambil berkata didalam hati .. ya allah ternyata diabad ini masih ada org yg berhati begitu mulia seperti beliau. terimakasih ya ALLAH yg telah mempertemukan aku dgn manusia mulia dikehidupanku ini

http://pondokhabib.wordpress.com/2012/05/13/kisah-kemuliaan-alhabib-umar-bin-hafidz/

DAKWAH SANTUN AL-HABIB UMAR BIN HAFIDZ

Suatu hari dua orang wanita non muslim (lihat dalam foto) melihat kedatangan al-Habib Umar bin Hafidz, lalu memintanya berhenti dan memohon didoakan kepada al-Habib Umar untuk mereka.

Al-Habib Mahdi Alhiyed, salah satu murid al-Habib Umar (alumnus generasi pertama Darul Musthafa), mengatakan: “Dan akhirnya nur waratsatul anbiya’ (cahaya pewaris nabi) pun masuk ke dalam hati yang selama ini gersang dan kekeringan. Dan keduanya meyakini Islam sebagai agama yang haq, akhirnya keduanya menjadi mualaf dan berjanji untuk berkunjung ke Tarim negara leluhur para habaib.”

http://pustakamuhibbin.blogspot.com/2013/07/dakwah-santun-al-habib-umar-bin-hafidz.html

ALAM BARZAH DALAM MIMPI RASULULLAH SAW

Dari Samurah bin Jandab, setiap kali selesai sholat bersama sahabat-sahabatnya Rasulullah S.A.W selalu bertanya: Adakah di antara kamu yang bermimpi? pada suatu hari Rasulullah berkata kepada kami: Malam tadi aku lihat (dalam mimpi) datang dua orang lelaki kepadaku. Mereka mengajak aku supaya pergi bersama mereka maka kami pun sama-sama pergi. Pada waktu pergi bersama mereka itu kami sampai kepada seorang lelaki yang sedang berbaring. Aku melihat ada orang sedang berdiri dihadapannya sambil memegang batu besar. Maka dihempaskannya batu itu ke kepala orang yang berbaring hingga hancur berantakan kepala orang itu. Orang yang melempar batu mengambil batu itu lagi. Belum sempat kepala yang hancur itu bersatu kembali seluruhnya, tiba-tiba dihempaskannya batu itu lagi hingga bercerai berai semua daging kepalanya... Begitulah seterusnya.. Melihat yang demikian aku tanya mereka siapa lelaki yang dipecahkan kepalanya itu tetapi mereka hanya menjawab: mari ikut kami melihat yang di sana lagi.

Aku pergi lagi bersama mereka. Maka kami menjumpai seorang lelaki yang terlentang dan di sebelahnya ada lelaki berdiri memegang parang atau sabit. Dia tebaskan sabitnya ke mulut orang yang terlentang tadi lalu dia tekan dan dia tarik ke belakang sekuat tenaganya sehingga koyak mulut, pipi sampai ke tengkuknya. Bahkan koyak semua sampai ke hidung dan matanya. Kemudian dia balikkan orang yang terlentang itu untuk mencari pipi yang sebelah­nya lagi dia masukkan lagi sabitnya ke mulut orang yang terlentang itu. Dia tarik ke belakang sekuat tenaganya sehingga koyak lagi mulut, pipi sampai tengkuknya, bahkan koyak juga hidung, mata dan telinganya. Jelas tampak lelaki itu kesakitan dan mengeluarkan darah yang banyak. Selesai dia koyak pipi yang sebelah itu. Maka pipi yang sebelah lagi kembali lagi seperti biasa. Maka dia buat lagi seperti yang mula-mula tadi. Nampaknya lelaki yang mengoyaknya itu begitu marah dan sedikit pun tidak merasa kasihan. Melihat yang demikian aku pun menarik nafas panjang sambil berkata: subhanallah, siapakah orang ini?

Mereka belum menjawab pertanyaanku dan terus saja berkata: Mari kita ke sana lagi. tidak berapa jauh melangkah dari tempat itu kami menjumpai belanga atau kuali besar karena besarnya kuali itu kami tidak bisa langsung melihat apa isinya didalam. Dari dalam kuali terdengar suara orang ramai dan bising. Kami lihat ke dalam rupanya di situ ramai orang disusun, yakni terdiri dari lelaki dan wanita. Tiba-tiba api menyala di bawah mereka maka mereka pun menjerit tapi tidak dapat keluar. Aku tanya lelaki yang membawa aku tadi: siapa mereka itu? mereka tidak menjawab pertanyaanku itu lalu berkata: Mari kita ke sana lagi.

Tidak berapa jauh berjalan kami pun sampai di suatu sungai yang airnya merah seperti darah. Tiba-tiba kami lihat di sungai itu ada seorang lelaki yang tengah sibuk mengumpulkan batu. Orang yang mengumpulkan batu itu memanggil lelaki yang berenang. Kemudian lelaki yang berenang itu datang mendekatinya. Setelah lelaki yang berenang itu datang mendekatinya, dia memasukan batu itu ke mulutnya secara paksa kemudian dia suruh lagi pergi berenang. Sesudah itu dia panggil lagi dan dia masukkan lagi batu ke dalam mulutnya. Aku tanya siapa lelaki yang berenang di sungai darah itu dan siapa pula lelaki yang mengumpulkan batu itu tetapi mereka hanya menjawab: mari ikut lagi bersama kami.

Kami berjalan lagi dan berjumpa dengan seorang lelaki berwajah jelek dan seram. Tidak berapa jauh dari tempatnya berdiri ada api yang sedang menyala. Aku tanya siapa lelaki berwajah seram itu tetapi mereka menjawab: Mari kita ke sana lagi.

Tidak berapa jauh berjalan sampailah kami ke sebuah taman yang indah. Di taman itu berdiri seorang lelaki berbadan tinggi. Di kiri kanan lelaki itu ramai anak-anak kecil (belum akil balik) dan berpakaian bagus-bagus. Aku tanya siapa lelaki tinggi dan siapa anak-anak kecil berpakaian indah itu. Tetapi seperti biasa mereka hanya menjawab: Mari kita ke sana lagi.

Kami terus saja berjalan lagi sehingga akhirnya kami sampai lagi di sebuah taman yang cukup luas dan indah. Kami berjalan di taman itu kemudian sampailah kami di sebuah kota yang cukup bersih dan cantik. Di kota itu banyak bangunan tinggi dan jalan-jalannya tersusun dan menarik. Dan yang paling mengagumkan lagi semua bangunan dan jalan-jalannya dihiasi dengan emas dan perak.

Kami meminta izin masuk ke kota itu dan penjaganya pun mempersilahkan kami masuk. Tetapi ada juga yang membuat kami heran, di kota itu banyak kami lihat manusia yang separuh badannya bersih dan separuh lagi kotor. Lelaki yang membawaku itu berkata kepada mereka Pergi kalian mandi di sungai sana. mereka pun pergi mandi di sungai yang airnya cukup jernih itu. Selesai mandi mereka datang lagi mendekati kami, tiba-tiba kami lihat badan mereka yang jelek dan kotor itu sudah bersih.

Kemudian orang yang membawaku itu berkata kepadaku: Ini adalah syurga adan dan inilah tempat umatmu. aku pandang ke atas, rupanya di atas ada sebuah taman lagi yang lebih indah. Mereka berkata lagi: Bergembiralah engkau, itulah tempatmu.

Aku jawab: Barakallahu fiikum, Bolehkah aku masuk ke dalam? mereka menjawab: Sekarang engkau belum boleh masuk, tetapi engkau akan memasukinya kelak.

Aku katakan kepada mereka: Sebenarnya dari tadi aku sudah banyak menyaksikan keadaan yang cukup aneh, Siapakah mereka itu semua? mereka berkata: Betul, dari tadi engkau sudah menanyakan itu semua tetapi kami belum menjawabnya. Sekarang biarlah kami ceritakan semua kepadamu. Lelaki yang pertama kali kita jumpai, yaitu yang kepalanya dipecah dengan batu itu adalah manusia yang menolak al-quran dan tidur sebelum mengerjakan sholat fardu (tidak sholat sehingga habis waktunya).

Orang kedua yang kita jumpai, yaitu lelaki yang dikoyak mulutnya dan pipinya (kiri kanan) dengan sabit, ialah manusia yang banyak berbohong ketika di dunia.

Dalam mimpi Rasulullah itu beliau lihat bukan hanya mulut lelaki itu yang koyak tetapi ikut juga pipinya, hidungnya, matanya, telinganya, lidahnya, lehernya dan tengkuknya. Menurut Ibnu Hubairah, ini berlaku karena orang yang berbohong itu, ketika dia bercakap atau bercerita, akan ikut bergerak semua yang disebutkan itu, maka wajar kalau semuanya turut disiksa.

Kata orang yang membawa Rasulullah S.A.W itu lagi: Orang ketiga yang kita jumpai, yaitu lelaki dan wanita bercampur dalam keadaan telanjang di dalam kuali kemudian dinyalakan api di bawah mereka adalah manusia-manusia yang suka berzina dikala hidupnya.

Kata orang yang membawa Rasulullah S.A.W itu lagi: Orang keempat yang kita jumpai, yaitu orang yang berenang di sungai darah kemudian mulutnya dipaksa diisi dengan batu oleh orang yang berdiri di tepi sungai ialah manusia yang disaat hidup di dunia suka memakan riba.

Katanya lagi: "Adapun orang menyeramkan yang kita jumpai itu, yang dia sedang sibuk membuat api unggun, ialah malaikat penjaga neraka jahanam. Sedangkan lelaki tinggi yang di taman itu ialah Nabi Ibrahim. Sedangkan anak-anak yang ramai di sekelilingnya itu adalah anak-anak orang muslim yang meninggal pada waktu kecil (belum akil balik). ketika Rasulullah menceritakan ini, ada orang yang bertanya kepada beliau: Bagaimana dengan anak-anak orang kafir ya Rasulullah? maka beliau menjawab: Anak-anak orang kafir pun termasuk juga dalam kumpulan anak-anak yang berada di sekeliling Nabi Ibrahim itu.

Dan kata orang yang membawa Rasulullah S.A.W itu lagi: Orang yang separuh badan mereka bagus dan separuh lagi jelek dan kotor ialah orang-orang Islam yang mencampurkan amal shaleh dengan perbuatan maksiat.