Rabu, 23 Oktober 2013

HABIB UMAR MUHDHOR

Beliau adalah putra dari Syeikh Habib Abdurrahman As-Seggaf. Beliau adalah paman sekaligus mertua dari Al imam Habib Abdullloh bin abi bakar al idrus akbar( Shohibul Raatib Al Idrus) disamping ahli tashauf beliau juga seorang wali besar yang mempunyai karamah luar biasa. Karamahnya banyak diceritakan orang diantaranya adalah bahwa Harta benda beliau dibiarkan begitu saja tanpa dijaga sedikitpun. Anehnya siapa saja yang berani mengganggunya pasti terkena bencana seketika itu juga walaupun seekor binatang sekalipun yang berani mengganggu tanamannya tanpa pengetahuan beliau, binatang itu akan mati seketika itu juga.

dikisahkan ada seekor burung gagak yang makan pohon kurmanya. Burung itu segera dihalaunya. Tidak lama kemudian, burung gagak itu pun kembali makan pohon kurma beliau. Dengan izin Allah burung gagak itu tersungkur mati seketika itu juga.

Pelayan beliau ada yang mengadukan tentang banyaknya kijang yang menyerang kebun beliau dan para tetangga beliau banyak yang mentertawakannya. Habib Umar menyuruh pelayannya untuk mengusir kijang tersebut yang mengganggu tanamannyan atas izin Alloh Kijang-kijang tersebut berpindah kekebun tetangganya yang menertawakan tersebut kecuali hanya seekor kijang saja yang tidak mau berpindah. Dengan mudah kijang tersebut dipegang oleh beliau dan disembelih.
Seorang datang mengadu pada beliau: “Kalung isteriku dicuri”. Habib Umar Al-Muhdhor berkata: “Katakan pada orang banyak di sekitarmu, siapa yang merasa mengambil kalung itu hendaknya segera dikembalikan, kalau tidak dalam waktu tiga hari ia akan mati dan kalung tersebut akan kamu temui pada baju pencuri itu”. Perintah beliau dijalankan oleh lelaki tersebut. Tapi tidak seorangpun yang mengaku perbuatannya. Setelah tiga hari ia dapatkan orang yang mencuri kalung isterinya itu mati. Waktu diperiksa ia dapatkan kalung isterinya itu berada dalam pakaian si mayat sebagaimana yang dikatakan oleh Habib Umar Muhdhor.

Pernah beliau memberi kepada kawannya segantang kurma yang ditempati dalam keranjang. Setiap hari orang itu mengambilnya sekadar untuk memberi makan keluarganya. Segantang kurma itu diberi berkat oleh Allah sehingga dapat dimakan selama beberapa bulan. Melihat kejadian itu si isteri tidak tahan untuk tidak menimbangnya. Waktu ditimbang ternyata hanya segantang saja seperti yang diberikan oleh Habib Umar Al-Mudhor. Anehnya setelah ditimbang kurma itu hanya cukup untuk beberapa hari saja. Waktu keluarga itu mengadukan kejadian itu pada Sayid Umar beliau hanya menjawab: “Jika kamu tidak timbang kurma itu, pasti akan cukup sampai setahun”.

Doa beliau sangat musta’jab, banyak orang yang datang pada beliau untuk mohon doa. Ada seorang wanita yang menderita sakit kepala yang berpanjangan. Banyak doktor dan tabib yang dimintakan pertolongannya. Namun tidak satupun yang berhasil. Si wanita itu menyuruh seorang untuk memberitahukan penderitaannya itu kepada Sayid Umar Al-Muhdhor. Beliau berkunjung ke rumah wanita yang sakit kepala itu dan mendoakan baginya agar diberi sembuh. Dengan izin Allah wanita itu segera sembuh dari penyakitnya.

Ada seorang lelaki yang mengadu pada beliau bahwa ia telah kehilangan uang yang berada di dalam pundi-pundinya. Beliau berdoa kepada Allah mohon agar wang lelaki itu dikembalikan. Dengan izin Allah pundi-pundi itu dibawa kembali oleh seekor tikus yang menggondolnya.

Karamah beliau banyak sekali sehingga sukar untuk disebutkan semua. Beliau wafat di kota Tarim pada tahun 833 H dalam keadaan bersujud sewaktu melaksanakan sholat zhuhur. Beliau dimakamkan di perkuburan Zanbal.

Diposkan oleh Majlis Arrahman




HABIB HASYIM BIN MUSAYYAKH BIN YAHYA (Habib Tunggang Parangan / Si Janggut Merah)

Menurut catatan sejarah Alawiyin dikenal tokoh Habib Hasyim bn Musyayakh bn Abdullah bin Yahya yang lahirnya di Tarim , Hadralmaut Yaman Selatan, dikenal memiliki pendirian kuat dan keras dalam menegakan syariat Islam.

Habib Hasyim bn Musyyakh keluar dari Hadralmaut Yaman, hijrah untuk menyebarkan Islam di Pulau Jawa , Pulau Sumatera kemudian kepulau Sulawesi. Disini Habib Hasyim bertemu dengan seorang ulama berasal Kota tengah kampar Riau yang telah lama menetap di Sulawesi bernama Khotib Tunggal Abdul Makmur bergelar Datori bandang. Dari Sulawesi Habib Hasyim menuju negeri Matan (Ketapang) Kalimantan Barat. Disini Habib Hasim sebagai seorang ulama dikenal dengan gelar Habibi Tunggang Parangan dan sebutan Si Janggut Merah.

Diceritakan pula sebelum kedatangan Habib Hasyim di tanah Kutai pada abad ke-16, Islam pernah masuk kepedalaman Kutai dibawa oleh saudagar-saudagar Arab diantaranya Sayyid Muhammad bin Abdullah bin Abu Bakar Al-Marzak ulama dari Minangkabau, rerjadi pada zaman pemerintahan Raja Mahkota (meruhum Berjanggut Kawat). Ulama-ulama tersebut belum berhasil membujuk sang Raja untuk memeluk agama Islam .

Dalam beberapa naskah bahwa pernah adanya dialog antara Raja Kutai, Raja Mahkota dengan Habib Tunggang Parangan, yang kemudian Raja tersebut memeluk agama Islam. Selanjutnya keperkasaan Raja Kutai cucu Raja Mahkota yakni (Aji) Ki Jipati Jayaperana bergelar Pengeran Sinum Panji Mendapa menyebar luaskan pengaruh Islam dan menaklukkan Kerajaan Hindu Martapura.

Menagacu kepada urain di atas maka masuknya agama Islam ke Kerajaan Kutai yang dibawa oleh Tuan Tunggang Parangan dan Tuan di Bandang adalah pada masa pemerintahan Raja Mahkota.
Masuknya Islam ke tanah Kutai adalah pada masa pemerintahan Raja Mahkota, Raja Ke VI dari urutan Raja-Raja Kutai Kartanegara. Dialog antara Tuan Tunggang Parangan dengan Raja Kutai Raja Makota adalah sebagaimana dikutip dari surat Silsilah Raja-Raja Kutai, deselesaikan oleh Tuan Khatib Muahmmad Tahir pada tahun 1265 H. pada tahun wau dan pada 30 hari bulan Rabi’ul awal hari Jum’at lepas Ba’da, sebagai berikut ini.

Selang beberapa lama menjadi Raja, maka Raja Makota memperoleh hidayah dari Allah Ta’ala dengan kedatangan seorang Waliyulloh Tuan Tunggang Parangan dan Tuan di Bandang Mangkasar. Kedua Aulia ini datang ketanah Kutai setelah mengislamkan orang di Makassar
Setelah beberapa waktu lamanya berada di Kutai, terbetik kabar bahwa orang makassar berbalik kafir, maka Tuan di Bandang kembali Ke Makassar, meninggalkan Habib Tunggagang Parangan yang tetap tinggal di Kutai.


Karamah Habib Hasyim Bin Musayyakh Bin Yahya.

Dinamakan Tuan Tunggang Parangan karena tatkala datang di tanah Kutai di Tepian Batu Jahitan Layar, ia menunggang Jukut Parangan (hiu parangan) yang membuat orang banyak yang melihat takjub lalu ia langsung masuk kedalam istana bertemu dengan Raja Kutai Raja Mahkota. Lalu Kepada Raja Makota ini ia berkata : 

Adapun Tuan Habib datang kemari hendak membawa Raja kepada jalan yang suci, Raja di ridhoi Allah Ta’ala memerintah hamba Allah, karena Raja itu bayang-bayang Allah SWT, agar menjadi Raja di dunia dan Raja akhirat.
Hendaknya Raja masuk Islam, karena orang Islam kalau ia mati mendapat surga, apalagi kalau ia Raja adil seperti engkau. Adapun orang kafir itu tidak baik, jikalau mati di masukan Allah Ta’ala kedalam api neraka. Raja Mahkota menyahut : ” Tuan itu katanya orang Islam, apa kehebatan Tuan, jika kehebatan saya kalah oleh kehebatan Tuan, maka saya akan segera masuk Islam. Dan jika saya yang menang, maka saya tidak akan masuk Islam.Maka kata Habib Tunggang Parangan : ’’Baiklah, apa kehebatan engkau, keluarkanlah’’ Kata Raja Mahkota : ’’ Habib carilah saya, dan saya akan menghilang’’ lalu Raja Mahkota ghaib dan menghilang, seraya berkata : ’’ carilah saya Habib”.

Maka Habib Tunggang Parangan bergeser 13 langkah dan berkata : ’’saya berada dibelakang -mu ’’. Maka Raja Mahkota menoleh kebelakang, dilihatnya memang benar Habib itu berada dibelakangnya.
Berkata pula Raja Mahkota : ’’ Ada lagi satu kehebatan saya, kalau saya kalah kali ini maka saya akan masuk akan Islam ”. Disahutlah oleh Habib Tunggang Parangan : ’’ Baiklah ’’. Maka dibawanya Habib itu keluar istana diiringi orang banyak dan berkata : ’’ Lihatlah keperkasaan saya ini ’’. Lalu Raja Mahkota dihadapan orang banyak sedekap siku tunggal menutupi berbahan songo, maka tercipta api berkobar. Semakin tidak terkira besarnya, lalu Raja Makota berkata : ’’ Tuan bawalah api dari kehebatan saya ini ’’. HabibTunggang Parangan bergegas ke sungai mengambil air wudhu lalu sholat dua raka’at, maka turunlah hujan yang tidak terkira lebatnya hingga hamper menengelamkan negeri Kutai. Berkat Tuan itu : ’’ Jukut Parangan timbullah engkau ’’. Jukut Parangan pun timbul dan berenang kehulu kehilir maka api yang menyala besar itu padamlah. ’’ membuat orang banyak menjadi ketakutan.
Lalu Habib itu berkata : ’’ Bagaimana pendapat Raja Mahkota akan hal ini ,maka Raja Mahkota berkata : ’’ Baiklah saya menurut perkataan Habib, Tuan Tunggang Parangan meminta dibangunkan sebuah Langgar (musholla). Setelah beberapa waktu Langgar itupun selesai dan Habib Tunggang Parangan berpindah ke Langgar tersebut.

Setelah itu maka Raja Makota datang ke Langgar memenuhi janjinya menemui Tuan Wali Habib Tunggang Parangan dan selanjutnya diajarkannya serta di-bimbingnya dalam mengucapkan Dua kalimat Syahadat, Rukun Islam dan Rukun Iman. Maka masuklah Raja Makota kedlam Islam serta membawa keteguhan iman ia dengan selamat dan sempurna.

Habib Tunggang Parangan membacakan do’a semoga kekal Raja Makota bertahta diatas kerajaan dengan adiknya dibawah ridho Allah SWT. setelah itu, maka Raja Makota membawa agama Rosululloh SAW.kepada rakyatnya.

Habib Hasyim, setelah mengislamkan Raja Kutai Raja Mahkota dan dalam penyiaran Agama Islam di tanah Kutai, wafat sekitar tahun 1157 H, bertepatan dengan 1736 M 

Habib Tunggang Parangan wafat di Tanah Kutai dan dimakamkan di tepian batu negeri jahitan Layar sekarang disebut Kutai Lama dipemakaman Raja-raja Kutai Kartanegara.

http://zulfanioey.blogspot.com/2012/03/habib-hasyim-bin-musayyakh-bin-yahya.html

KIYAI ALI MAS’UD ( Gus Ud )

beliau itu seorang wali allah yg luar biasa sekali . hingga tak ada satupun ulama atau para wali yg ada ditanah jawa ini yg tak mengenal sosok beliau .jika dilihat dari garis nasabnya , beliau itu masih ada hubungan dengan sayyid badruddin bin ali akbar bin sulaiman . beliau dimakamkan di desa pagerwojo-sidoarjo . banyak yg berziarah kesana . beliau meninggal dunia tanpa mempunyai keturunan .
menurut kisahnya , gus ud mendapat derajat kewalian itu sejak masih kecil . sangat nakal memang dan banyak tingkah . hingga membuat ayahnya sering memarahinya . sang ayah konon orang yg 'alim dan mengajar ngaji dirumahnya . sering2-nya saat beliau ngajr ngaji , selalu keganggu oleh suara2 teriakan gus ud kecil itu .. hingga sang ayah memarahinya bahkan memukulnya dg kayu kecil ... nah , dari situlah sang ayah melihat ke-anehan pada diri sang putra tersebut . disaat sang ayah bilang :
" kamu ini banyak tingkahnya .. makanya g' bisa ngaji !! " . bentak ayahnya . karena mendapat olok2an ayahnya seperti itu , maka gus ud langsung bilang :
" ngajar ngajinya saya ganti ya ? "
ayahnya heran dg ucapan anaknya yg baru berusia 8 tahunan itu . gus 'ud langsung mengambil kitab kuning ayahnya tersebut dan langsung membacanya . meski kitab itu gundul ( g' ada harokatnya ) toh gus ud kecil itu lancar membacanya berikut menjelaskan semua keterangan kitab itu . wah .. subhanallah !! ayahnya terbengong heran ... sejak itulah sang ayah membiarkan saja apa yg dilakukan putranya itu ...


- Kisah Lainnya :

pesawat terbang mogok ? ... hahaha lucu ya ..tp emang bener kok ..gini kisahnya ..
saat itu musim haji .. gus ' ud berangkat haji bareng dg wak abahku , yaitu KH mas zubeir bin harits .. entah tahun berapa itu . nah ketika para jama'ah haji mau diberangkatkan , eh didalam pesawat itu gus 'ud membaca marhabanan dengan suara keras dan ngga' teratur sambil mukul2 sesuatu dipakai utk musiknya. semua yg ngelihat ga' berani melarang . karena seluruh penumpang pada tahu siapa itu gus 'ud . salah satu awak pesawat lelaki menegur gus 'ud dg halus .
" maaf pak .. pesawat mau berangkat ..tolong berhenti dulu " katanya .
kontan gus 'ud berhenti mambaca marhabanan itu dg hati yg dongkol . dan apa yg terjadi ? sampai berjam-jam mesin pesawat itu ngga' mau hidup . sudah diperiksa ternyata ngga' ada masalah . tapi tetep aja ngga' bisa hidup . akhirnya salah satu jama'ah haji ada yg memperingatkan pd awak pesawat td agar minta maaf pd gus 'ud karena telah menegurnya untuk diam . dituruti juga anjuran itu ..


" saya minta maaf ya pak atas kelancangan saya tadi . jika sekarang bapak mau baca marhabanan td , monggo " .
lalu gus 'ud menjawab :
" iyo yo ... " ...
dengan rasa suka gus 'ud langsung membaca marhabanan seperti tadi dg memukul2 sesuatu utk menjadi musiknya ... dan ? mesin pesawat langsung bisa hidup dan berangkat ke saudi dg selamat ... hehe luar biasa beliau itu .
kalau kisah2 tentang Gus 'ud , wah ! buanyak banget kisah2nya . tapi aku kasih kesempatan buat para pembaca yg punya kisah beliau atau pengalaman dg beliau , silahkan kirim kesini aja yah ...

Kisah lainnya :
beliau paling suka yang namanya seni sholawat hadrah . kalian tahu kan seni hadrah ? kalau belum tahu , coba ditanyakan aja keteman2 kalian hehehe … saking sukanya dengan seni hadrah , kemanapun ada undangan hadrah , bisa dipastikan beliau akan hadir . meski dengan suara yang tak enak dan baca’an yang kurang jelas , beliau tetap suka membaca diba’iyah dengan memukul terbang hadrah . jangan kan dapat undangan , beliau itu jika sedang ditengah jalan , naik apapun juga jika mendengar ada hadrah pst akan turun dan ikut shalawatan ditempat itu . nah , itu artinya apa ? itulah gambaran sifat amat cintanya gus ud terhadap baginda nabi Muhammad SAW .

suatu ketika ada orang yang dapat uang banyak karena habis menjual tanahnya . orang itu terbilang sangat miskin . hasil penjualan tanah itu dipakai untuk ongkos umroh aja gak cukup , apalagi naik haji . dia sangat bingung apa yang paling tepat digunakan . dalam kebingungan itu , tiba2 diluar rumah ada orang yang mengucapkan salam dengan agak teriak . dia mengenali betul siapa pemilik suara diluar pintu itu . tak lain dan tak bukan adalah gus ud !

“ oh alaikum salam , mari gus masuk didalem “ . jawab orang itu mempersilahkan gus ud masuk .

“ ya … suwun . kamu punya uang banyak ya ? “ . nah , itulah salah satu karomah gus ud ! beliau tahu jika pemilik rumah tersebut sedang punya uang banyak meski dlm keadaan bingung . jelas orang itu kaget atas diri gus ud yang tahu akan kondisi dirinya meski belum menceritakannya .

“ inggih gus ( iya gus ) … tapi saya bingung . digunakan untuk apa yang bisa bermanfaat . sedang saya ini orangnya ga punya apa2 selain duit itu “ . jawab orang itu polos .

“ ya sudah , belikan kempyeng saja semuanya !! “ . perintah gus ud yg kedengarannya agak kacau dan gak ada manfaatnya . kalian tahu ga’ , apa kempyeng itu ? itu loh , tutup botol minuman dari lempengan besi . nah coba aja bayangin , masa’ uang jutaan disuruh beli gituan ? hahaha . tapi yang namanya orang nurut , dia pun membelikan uangnya itu dengan kempyeng .uang segitu dibelikan kempyeng ? ya jelas dapet super banyak lah . berkarung2 .

nah , karena alasan dari gus ud itu ga jelas , saat kendaraan truk pengankut kempyeng nyampai dirumahnya , banyak tetangga yg Tanya : untuk apa kempyeng sebanyak itu ? . dia gak bisa jawab apa2 atas pertanyaan para tetangga dan teman2nya itu . yang terlihat , dia pasrah aja dengan apa yg terjadi . dalam hatinya ada juga rasa sayang terhadap uangnya dibuat beli gituan .

singkat kisah , gak sampai dua mingguan , ternyata ada salah satu perusahan yg mencari pasokan kempyeng utk dikirim keperusahaannya . gak jelas bagaimana kisahnya , yg penting adalah perusahaan berani membeli kempyeng orang itu dg harga dua kali lipatnya . bukan cukup itu saja , orang itu diminta agar menjadi pemasok tetap kempyeng buat perusahaan . hehehe , subhanallah … sampai saat ini , orang yg disuruh gus ud beli kempyeng tersebut tergolong orang yg kayaaaa banget . itu lah sikap dan tingkah laku para kekasih allah seperti gus ud yg terkadang nganeh-nganehi tapi membawa hikmah dan barokah . cerita hampir sama juga terjadi pada orang lain . tapi bukan kempyeng . dia disuruh gus ud membeli rantai kapal … hehehe dan berakhir sama dengan orang yg pertama tadi . wallahu a’lam …

ada lagi kisah karomah gus ud :

tahu ga’ kalau gus ud itu sering merogoh kantong baju orang ? . bagi orang2 yg ngerti siapa gus ud sih maklum . tapi bagi yg gak seberapa ngerti siapa gus ud sebenarnya ? pasti akan dongkol hatinya . dan ini memang terjadi .

suatu hari ada undangan kecil2an disebuah rumah seseorang yg ga’ aku sebutkan namanya . kebetulan gus ud lewat didepan rumah pemilik hajatan tersebut. Melihat ada acara itu , gus ud langsung masuk kedalam rumah . melihat sudah banyak orang disitu , gus ud langsung mengajak salaman satu persatu para undangan . namun , bukan salaman aja . setelah salaman pasti gus ud merogoh kantong baju para undangan satu persatu . hehehe , semua pada diem dan nurut aja karena tahu siapa itu gus ud . namun ada salah satu orang yg gak suka dengan tingkah gus ud seperti itu . dalam hati orang itu berkata : “ katanya wali allah , kok gitu perbuatannya ? “ .

sementara itu , gus ud tetap terus merogoh kantong para undangan ( tapi beliau tak mengambil apa2 dari milik para undangan itu ) . nah , disaat pas giliran orang yang gak suka atas tingkah laku gus ud tadi , beliau Cuma senyum dan ga’ merogoh kantong orang itu . sambil senyum dan memandang org itu , gus ud menirukan kata2 orang itu yg terucap Cuma dalam hati tadi :

“ katanya wali allah , kok gitu perbuatannya ? “ itulah yg diucapkan gus ud berulang-ulang dg agak keras menirukan perkataan hati orang tadi . ya jelas membuat orang itu malu dan minta maaf pada gus ud …

“ yo ,, yo .. ga popo “ ( ya ya ga apa apa ) . kata gus ud pada orang itu .

- Tambahan kisah :
- Thawaf –
Dalam hal ini , sudah banyak yg sepakat dan juga banyak saksi mata yang masih hidup . yaitu jika gus ud berthawaf saat dimakkah , sangat aneh sekali . kita pasti melihat ribuan org yg sedang thawaf disana . gimana cara jalan mereka ? sudah pasti saling berdesakan dan berhimpitan . jelas gak akan bisa berjalan dengan dg mulus dan lancar . tapi beda dengan gus ‘ud . beliau saat thawaf lancar2 saja . bahkan dengan setengah berlari . dan anehnya meski kondisi sangat berdesakan dan berhimpitan , tapi buat beliau lancar2 aja . seakan didepannya tak ada yg menghalangi jalannya thawaf . pokoknya jka dipikir dg nalar , ga’ akan masuk nalar deh …

- Kitab Al-Hikam .
Dulu , dipesantren sawahpulo pimpinan kyai utsman al-ishaqi ada pengajian rutin kitab al-hikam yg dibacakan oleh kyai utsman sendiri. hampir semua yg ngaji disana adalah para kyai2 yg tabarrukan kebeliau . ada hal yg menarik disana , yaitu suatu ketika gus ud ikut kesana . namun ya gitu , banyak tingkahnya . berdiri , duduk , berjalan dan apalah . gak bisa diem . lalu tiba2 , gus ‘ud mendekati kyai utsman yg sedang asyik membaca kitab al-hikam itu . gus ud minta izin utk meminta kitab yg dipegang kyai utsman tadi . akhirnya , kitab itupun diberikan ke gus ‘ud . kontan saja para jama’ah pengajian itu terbelalak melhat tingkah gus’ud seperti itu . dan banya yg berpikir : “ mau apa beliau minta kitab alhikam itu ? memang bisa baca ? “ . nah itulah yg ada dalam pikiran banyak orang para jama’ah pengajian itu . apa yg dilakukan gus’ud setelah menerima kitab itu coba ?? ternyata kitab itu dibalik sehingga tulisan arabnya terlihat terbalik . dan dengan sangat mantapnya beliau membaca alhikam dg berikut penjelasannya meski dengan kitab terbalik . nah disitulah beliau membuat decak kagum para jama’ah pengajian tersebut . ..


thanks
abi elkhoir basyaiban

Diposkan oleh abi

Guru Husin Qadri

Banyak sebutan untuk maqam ini,ada yang menyebut Kubah Guru Husin Qadri,ada juga yang menyebut Kubah Tunggul Irang,sesuai dengan nama kampung tempat kubah ini berada.Banyak sekali ulama yang berkubur disini.Alimul fadhil KH Abdurrahman,kemudian anak beliau Alimul fadhil Mufti KH Ahmad Zaini,kemudian cucu cucu beliau Alimul fadhil Qadhi KH Husin Qadri,KH Badrudin,KH M.Rosyad adalah sebagian dari mereka yang berkubur disini.Alimul fadhil KH A.Rahman anak dari Habibah anak dari Shalihah anak dari tuan Giat.Tuan Giat adalah saudara dari Tuan Gowat istri dari Syekh Muhamad Arsyad Albanjari.

Qadhi  yang dikenal sebagai ulama yang wara ', lemah- lembut, dan ramah- tamah
KH.Husein Qadri bin Mufti KH.Ahmad Zaini bin KH.Abdurrahman Al-Banjari di lahirkan pada tanggal 17 Ramadhan 1327 H dari seorang ibu yang sholehah yang bernama Hj.Sanah putri Niangah putri Hamidah binti Mufti H.Jamaluddin putra Syeikh Muhammad Arsyad Al- Banjari.
     Sejak kecil dia selalu dalam pengasuhan dan pendidikan ayahnya Mufti KH.Ahmad Zaini dan kakeknya yang bernama KH.Abdurrahman (Guru Adu Tunggul Irang) bin KH.Zainuddin Al-Banjari, guru beliau yang utama sekali dalam bidang ilmu adalah kakeknya sendiri yaitu KH.Abdurrahman (guru Adu) yang setiap malam sebelum kakeknya mengaji kepada gurunya KH.Said Wali al-Banjari sehingga ia dapat menguasai berbagai ilmu pengetahuan Agama.
     Selain itu beliau juga belajar kepada KH.Kasyful Anwar al-Banjari di kampung Melayu Martapura, kemudian beliau disuruh belajar oleh kakeknya KH.Abdurrahman untuk belajar secara khusus tentang Wifik kepada KH.Zainal Ilmi di desa dalam pagar Martapura.
     Beliau sangat terkenal sebagai ulama yang wara ', lemah lembut, ramah- tamah kepada siapapun, sehingga senyumnya selalu membayang bagi orang yang mengenal beliau, tak heran bila dia sangat dicintai oleh masyarakat. Kehidupannya yang sangat sederhana dan memiliki akhlak yang mulia.
       Beliau menjabat sebagai Qadhi yang dikenal jujur ​​dan adil di Kantor Kerapatan Qadhi Martapura pada waktu itu, ada sekitar 15 buah langgar tempat ia melakukan pengajian secara rutin, setiap pengajian di Mesjid Jami 'al Karamah martapura selalu dihadiri ribuan kaum muslimin yang melimpah-ruah sampai ke halaman mesjid.
Beliau sangat jeli dan peka terhadap situasi masyarakat, maka ketika ia melihat hal-hal yang bertentangan dengan hukum Islam meskipun hanya syubhat, ia dengan sigap dan cepat meluruskan kembali dan membimbing ke arah yang sebenarnya dengan sangat bijaksana dan penuh kasih sayang .   Di antara karya tulis beliau adalah:
1. Senjata Mu'min
2. Manasik Haji dan Umrah
3. Nurul Hikmah
4. Kitab Khutbah Jum'at
5. dan sebuah kitab Tafsir al-Qur'an yang tidak sempat ia beri judul.
                Qadhi KH.Husein Qadri tercatat sebagai guru senior yang memiliki pengaruh dalam pembaharuan kemajuan di Pondok Pesantren Darussalam Martapura yang diakui keilmuannya, baik oleh kalangan orang masyarakat biasa maupun kalangan orang-orang alim, diantaranya:
Al-Muhaddist KH.Anang Sya'rani Arif beliau berkata: "Tadi malam aku sudah mengetahui akan tanda tanda kematiannya, sampai jam 3 malam aku tidak bisa tidur, aku keluar rumah, aku melihat keatas langit tidak ada satu bintangpun yang bersembunyi, semuanya keluar , lalu dalam hatiku berkata: jika aku parak (dekat) dengan rumah si anang (biasanya memanggil KH.Husein Qadri) aku akan datang kerumahnya, akan tetapi rumahku jauh terpaksa setelah sholat subuh aku baru bisa kerumahnya, ketika aku sampai kerumahnya, nafasnya telah habis (wafat). dan katanya, "Tidak ada yang dapat menyamai anang masalah kehebatannya, antara syariat dan hakikat, baginya sama berat timbangannya."
KH.Syarwani Abdan Bangil pernah berkata tentang KH.Husein Qadri : "Tidak ada yang bisa menyamainya apalagi melebihi akhlak H.Husein Qadri dijaman sekarang dan akan datang.”
      Seorang ulama besar dari Aceh pernah datang ke Martapura untuk menghadiri pengajian rutin Qadhi KH.Husein Qadri di Mesjid al-Mukarramah, Martapura pada waktu Ashar, beliau duduk ditengah tengah orang banyak bersama temannya, ia menyamar sebagai orang biasa, usai pengajian iapun berkomentar kepada temannya tadi : "Tidak ada yang dapat menyamai ulama ini, kalau segi ilmu mungkin banyak ulama lain juga memilikinya, tapi ia memiliki Nur yang langsung ia dapat dari Allah SWT inilah yang membedakannya dengan orang lain ”.
     Pernah suatu hari setelah beliau wafat, seorang dari pulau sumatera datang berkunjung kekota martapura dan berkeliling di Pasar Martapura sampailah ia bertemu dengan Habib Zein al-Habsyi, iapun langsung menanyakan akan Kitab Senjata Mukmin karangan KH.Husein Qadri, kemudian Habib Zein Al- Habsyi mengambilkannya dan menyerahkan kepada orang tersebut. orang itu lalu membayarnya dengan biaya yang mahal, lalu ia cium foto KH.Husein Qadri seraya berkata : "Inilah keperluanku datang dari pulau Sumatera kesini dan inilah sebenar- benarnya Wali Allah yang besar”. dan banyak lagi pujian yang ditujukan kepadanya baik dari teman maupun murid muridnya.
     Qadhi KH.Husein Qadri Al-Banjari adalah saudara seayah lain ibu dengan KH. Badruddin (Guru Ibad), beliau memiliki beberapa anak diantaranya:
-H.Najmuddin
-H.HasanRusydi
-H.AbdulMuadzdanlainnya. 
Setelah sekian tahun berkiprah dalam dakwah menegakkan hukum Islam, mengayomi masyarakat tanpa pamrih, akhirnya pada hari Jum'at tanggal 27 Jumadil Awwal 1387 H, beliau berpulang ke Rahmatullah, jasadnya dimakamkan di Desa Tunggul Irang Martapura berdampingan dengan ayah dan kakeknya.
(“Semoga Rahmat dan Ridho Allah SWT selalu terlimpah atas Tuan Guru KH. Husein Qadri Al-Banjari...Amiin “.)




GAMELAN SINGO

Penghargaan

Dalam sejarahnya Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang Wali pencipta tembang Mocopat yakni Pangkur. Sisa - sisa gamelan Singo meng*kok-nya Sunan Drajat kini tersimpan di Museum Daerah.

Untuk menghormati jasa - jasa Sunan Drajat sebagai seorang Wali penyebar agama Islam di wilayah Lamongan dan untuk melestarikan budaya serta benda-*benda bersejarah peninggalannya Sunan Drajat, keluarga dan para sahabatnya yang berjasa pada penyiaran agama Islam, Pemerintah Kabupaten Lamongan mendirikan Museum Daerah Sunan Drajat disebelah timur Makam. Museum ini telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur tanggal 1 Maret 1992.

FADHILAH DOA’ AKASYAH RA

Dalam ‘Kitab Mujarabat’ dinyatakan bahawa doa Akasyah ini pada asalnya dibawa oleh Malaikat Jibril a.s. dari arasy. Sayyidina Abu Bakar A-Siddiq r.a telah berkata;
“Pada suatu hari aku sedang duduk di hadapan Rasulullah SAW di dalam Masjid Madinah AL Munawwarah, tiba-tiba datang Malaikat Jibril a.s. dengan membawa Doa Akasyah lalu diberikan kepada Rasulullah SAW sambil berkata,
“Wahai Rasulullah! Sesungguhnya apa yang aku bawa ini, Doa Akasyah yang sejak dari Nabi Adam a.s. dan nabi-nabi lain belum pernah diberi kecuali kepada Dikau.” Kata Malaikat Jibril lagi, “Sesungguhnya aku melihat Doa Akasyah ini tergantung di bawah Arasy selama 90,000 tahun sebelum Allah menciptakan dunia dan segala isinya.”.”
.
.
Fadhilat Dan Khasiat Doa Akasyah
.
1)     Dapat Menghafal Al Quran
‘Doa Akasyah’hendaklah dibaca dengan penuh ikhlas kepada Allah SWT sebelum membaca Al-Quran.
Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq r.a. berkata, Rasulullah SAW pernah bersabda kepadaku,“Wahai Abu Bakar, janganlah kamu tinggal membaca doa Akasyah ini, sebab membaca doa ini bererti akan memperoleh kesejahteraan dan anugerah dari Allah SWT serta dapat menghafal Al Quran dan Kitab.”
Sayyidina Usman Ibnu Affan ra. Pernah berkata, “Sesungguhnya aku dapat menghafal Al Quran dengan berkah doa Akasyah ini.”

Sesiapa yang ingin menghafalkan Al-Quran, maka tulisan doa ini dengan ambar dan minyak kasturi serta minyak za’faran ditukis dalam mangkuk putih yang diisi dengan air, kemudian airnya diminum selama tujuh hari, InsyaAllah akan lekas dapat diingat.
.
.
2)   Dimudahkan Rezeki
Sesiapa yang membaca doa ini setiap hari, sebulan sekali, setahun sekali atau seumur hidup sekali, maka Allah SWT merintahkan tujuh puluh ribu malaikat dari langit membawa kebajikan, serta dimudahkan rezekinya dan memperoleh rahmat.
.
.
3)    Memperolehi Kekuatan Luar Biasa
Sayyidina Ali ibnu Abu Talib ra. pernah berkata, “Aku telah memiliki kekuatan dan keberanian yang luar biasa disebabkan berkahnya Doa Akasyah ini.”
.
.
4)   Diampuni Allah SWT Segala Dosa.
Membaca dengan benar-benar ikhlas hati kerana Allah SWT secara istiqomah, InsyaAllah diberi ampunan dan dihapuskan segala dosa.
Sesiapa yang membaca doa ini sehari sekali atau seumur hidup sekali jika tidak dapat membaca, maka tulisannya saja diletakkan di dalam rumah, Allah akan memberikan ampunan atas dosa-dosanya.
.
.
5)   Mendapat Ganjaran Pahala
Pada hari kiamat Allah SWT akan memberikan pahala yang besar.
Hasan Basri r.a. berkata, Rasulullah SAW telah bersabda: “Bahawasanya seseorang itu tidak akan memperolehi pahala yang berlimpah-limpah seperti pahala orang yang membaca Doa Akasyah ini.”
Sayyidina Umar Bin Khatab berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: “Wahai Umar bacalah doa ini, kerana membaca doa ini akan memperoleh pahala yang sangat besar, tujuh puluh ribu malaikat berbuat kebajikan kerana membaca doa ini, satu Malaikat mempunyai mulut, tujuh puluh dan mempunyai kepala tujuh puluh. Tiap satu memuji kepada Allah SWT dan semua itu diberikan kepada orang yang mahu membaca doa ini, Allah memberi rahmat kepadanya.”
.
.
6)   Ditinggikan Darjat
Dalam hidupnya sentiasa membaca doa tersebut, nescaya Allah SWT mengangkat darajatnya di dunia dan akhirat. Apabila bangkit dari kubur, wajahnya seperti bulan purnama… banyaknya malaikat berada disekelilingnya yang semuanya membawa bendera dari cahaya terus menuju ke syurga bersama-sama orang yang membaca doa Akasyah. Orang yang berada di padang mahsyar merasa kagum dan tercengang hairan kerana dihormati oleh para malaikat dan orang soleh.
.
.
7)    Mimpi Berjumpa Nabi
Sesiapa yang ingin berjumpa dengan Rasulullah SAW dalam mimpi, maka mandilah sebersih2nya pada malam Jumaat dengan memakai wangian kemudian melakukan solat dua rakaat kemudian setelah selesai solat membaca doa ini lima kali dengan penuh ihklas, maka InsyaAllah memperoleh anugrah berjumpa dengan Rasulullah dalam mimpi.
.
.
8)   Diiringi Malaikat
Syeikh Sya’ban r.a. berkata, Aku mendengar dari sabda Rasulullah SAW. “Sesiapa yang berdoa dengan doa ini, jika ia meninggal dunia, maka akan sentiasa mendapat anugerah dari Allah SWT tujuh puluh ribu malaikat yang menghantar jenazahnya ke qubur yang setiap satu Malaikat alam nur / cahaya.” Malaikat berkata: “Jangan engkau takut, sesungguhnya Allah SWT telah memberikan anugerah kepada engkau nanti hari kiamat dan membuka pintu syurga untukmu.” Allah SWT pun berfirman: “Wahai Fulan sesungguhnya Daku malu menyiksa engkau kerana telah mengamalkan membaca doa ini.”
.
.
9)   Wajah Berseri Di Hari Kiamat
Sesiapa membaca doa ini setiap hari tiga kali, nanti pada hari kiamat wajahnya akan seperti bulan purnama tarikh 14 dan masuk syurga tanpa kira-kira kerana berkat doa ini.
.
.
.
Lain-Lain Khasiat Dan Kelebihan Doa Akasyah
.
Banyak sekali kebaikan dalam ‘Doa Akasyah’ ini, berikutteradapat beberapa faedah lagi yang boleh kita ikhtiarkan:
1.  Jika ada anak, isteri, pembantu atau yang lain, lari dari rumah dan lama tidak pulang maka lakukanlah solat dua rakaat dengan hati yang ikhlas tiga kerana Allah, sesudah membaca Al-Fatihah bacalah surah Al-Ikhlas tiga kali, sesudah salam membaca doa ini, InsyaAllah orang yang diingati tersebut akan cepat pulang.
2.  Sesiapa yang tidak mahu kekurangan rezeki bacalah doa ini, InsyaAllah, tidak kekurangan rezeki.
3. Sesiapa mempunyai tanggungan hutang dan ingin lekas dapat membayarnya dengan membaca doa ini, InsyaAllah lekas dapat membayarnya.
4.  Sesiapa yang membaca doa ini, pada setiap malam, Allah SWT akan selalu melindunginya dari bahaya kebakaran.
5.  Jika akan bermusafir atau pergi berlayar, maka bacalah doa ini sewaktu akan pergi dan belayar, InsyaAllah akan selama dari mara-bahaya.
6.  Jika ada orang yang sakit gila kerana godaan syaitan atau sakit panas dan di bacakan doa alasah ini InsyaAllah lekas sembuh.
7.  Doa ini apabila diamalkan setiap hari dan malam hari dengan hati ikhlas, maka ia tidak akan sakit kecuali sakit yang menyebabkan ia meninggal dunia.
.
.
Akasyah r.a. adalah sahabat Nabi SAW yang memiliki kumpulan doa-doa yang dikenali dengan Doa Akasyah. Bait demi bait dalam doa ini penuh makna dan menyentuh hati. Mengagungkan Nama dan Sifat Allah SWT yang mulia serta memohon keampunan kepada Allah Ta’ala di atas segala dosa yang telah kita lakukan sama ada yang kita sedari mahupun yang tidak kita sedari.
Petikan dari Buku bertajuk;
“Terjemah Majmu’ Syarif” (Jalan kemuliaan menuju kebahagiaan dunia & akhirat).
.
.
والله أعلم بالصواب
Wallahu A’lam Bish Shawab
 (Hanya Allah Maha Mengetahui apa yang benar)


http://shafiqolbu.wordpress.com/2012/09/03/fadhilat-dan-khasiat-doa-akasyah/

EMAS DAN PERMATA

Beberapa waktu yang lalu, di Mesir hidup seorang sufi tersohor bernama Zun-Nun.

Seorang pemuda mendatanginya dan bertanya, “Guru, saya tak mengerti mengapa orang seperti anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amat perlu, bukan hanya untuk penampilan namun juga untuk banyak tujuan lain.”

Sang sufi hanya tersenyum; ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya, lalu berkata, “Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi lebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?”

Melihat cincin Zun-Nun yang kotor, pemuda tadi merasa ragu, “Satu keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu.”

“Cobalah dulu, sobat muda. Siapa tahu kamu berhasil.”

Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya. Ternyata, tak seorang pun berani membeli seharga satu keping emas. Mereka menawarnya hanya satu keping perak. Tentu saja, pemuda itu tak berani menjualnya dengan harga satu keping perak. Ia kembali ke padepokan Zun-Nun dan melapor, “Guru, tak seorang pun berani menawar lebih dari satu keping perak.”

Zun-Nun, sambil tetap tersenyum arif, berkata, “Sekarang pergilah kamu ke toko emas di belakang jalan ini. Coba perlihatkan kepada pemilik toko atau tukang emas di sana. Jangan buka harga, dengarkan saja bagaimana ia memberikan penilaian.”

Pemuda itu pun pergi ke toko emas yang dimaksud. Ia kembali kepada Zun-Nun dengan raut wajah yang lain. Ia kemudian melapor, “Guru, ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga seribu keping emas. Rupanya nilai cincin ini seribu kali lebih tinggi daripada yang ditawar oleh para pedagang di pasar.”

Zun-Nun tersenyum simpul sambil berujar lirih, “Itulah jawaban atas pertanyaanmu tadi sobat muda. Seseorang tak bisa dinilai dari pakaiannya. Hanya “para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar” yang menilai demikian. Namun tidak bagi ‘pedagang emas’. Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat dan dinilai jika kita mampu melihat ke kedalaman jiwa. Diperlukan kearifan untuk menjenguknya. Dan itu butuh proses wahai sobat mudaku. Kita tak bisa menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan lihat sekilas. Seringkali yang disangka emas ternyata loyang dan yang kita lihat sebagai loyang ternyata emas.”

http://mediasyababunnabawi.blogspot.com/2010/11/emas-dan-permata.html