Orang yang paling Rasulullah SAW cintai adalah Sayyidatina
Fatimah az-Zahra, putrinya sendiri. Beliau pernah berkata, "Fatimah adalah
bagian dari diriku. Aku akan marah kepada siapa pun yang membuatnya
marah."
Setiap kali Sayyidatina Fatimah datang, Rasulullah SAW selalu
berdiri utuk menyambut dan menghormatinya. Tidak ada seorang pun yang
melebihinya dalam hal kejujuran selain Rasulullah SAW sendiri. Cara Sayyidatina
Fatimah berjalan mengingatkan orang-orang kepada Rasulullah SAW. Karena itu, ia
dijuluki "ibu dari ayahnya sendiri". Rasulullah SAW pernah berkata
kepada putrinya itu, "Allah SWT pun murka jika engkau murka, dan ridha
jika engkau ridha."
Dalil Dilarangnya kita menyakiti Para Syarifah sbg Penerus
Keturunan Suci Rasulullah SAW, kita dituntut utk selalu menghargai, menghormati
mereka, dan menuntun mereka jika mereka tdk menempuh jalan para Datuk2nya,
sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan oleh Thabrani, Al-Hakim dan Rafi'i:
"…maka mereka itu keturunanku diciptakan (oleh Allah)
dari darah dagingku dan dikaruniai pengertian serta pengetahuannku. Celakalah
(neraka wail) bagi orang dari ummatku yang mendustakan keutamaan mereka dan
memutuskan hubunganku dari mereka. Kepada mereka itu Allah tidak akan
menurunkan syafa'atku."
Dalam riwayat lain dari Salman al-Farisi:
“Sesungguhnya Rasulullah telah melarang kami untuk memimpin
(mengimami) kamu atau menikahi wanita-wanita kamu.”
Dalam kitab Makarim al-Akhlaq terdapat hadits yang berbunyi:
“Sesungguhnya aku hanya seorang manusia biasa yang kawin
dengan kalian dan mengawinkan anak-anakku kepada kalian,
kecuali perkawinan anakku Sayyidatina Fathimah. Sesungguhnya
perkawinan Sayyidatina Fathimah adalah perintah yang diturunkan dari langit
(telah ditentukan oleh Allah swt). Kemudian Rasulullah SAW memandang kepada
anak-anak Sayyidina Ali KRW dan anak-anak Sayyidina Ja’far, dan beliau berkata
: Anak-anak perempuan kami hanya menikah dengan anak-anak laki kami, dan
anak-anak laki kami hanya menikah dengan anak-anak perempuan kami”.
Menurut hadits di atas dapat kita ketahui bahwa: Anak-anak
perempuan kami (syarifah)menikah dengan anak-anak laki kami (sayyid/syarif),
begitu pula sebaliknya anak-anak laki kami (sayyid/syarif) menikah dengan
anak-anak perempuan kami (syarifah). Berdasarkan hadits ini jelaslah bahwa
pelaksanaan kafa’ah yang dilakukan oleh para keluarga Alawiyin didasari oleh
perbuatan rasul, yang dicontohkannya dalam menikahkan anak puterinya Sayyidatina
Fathimah dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Hal itu pula yang mendasari para
keluarga Alawiyin menjaga anak puterinya untuk tetap menikah dengan laki-laki
yang sekufu sampai saat ini.
pokok-pokok pengertian yang melandasi kewajiban mencintai
dan menghormati Ahlul-Bait Rasulullah
s.a.w. dan keturunannya. :
*) Rasulullah s.a.w. dan ahlu baitnya berhak memperoleh
ketaatan dan penghormatan dari ummatnya.
*) Rasulullah s.a.w. adalah pangkal kemuliaan dan kesucian
ahlubaitnya.
*) Beliau adalah wali bagi semua ahlubait dan keturunannya.
Beliau s.a.w. adalah ayah (sesepuh) mereka.
Ummat Islam wajib mendahulukan mereka.
Ummat Islam harus mau menimba ilmu dari mereka.
Apa yang membuat mereka tidak senang, membuat Rasulullah
tidak senang.
Apa yang melegakan mereka, melegakan Rasulullah s.a.w.
*) Hubungan nasab mereka dengan beliau s.a.w. tidak terputus
pada hari kiamat.
*) Hubungan mereka dengan Rasulullah s.a.w. sebagai wasilah
tidak terputus pada hari kiamat.
*) Hubungan kekerabatan dan kefamilian (mushaharah) antara
mereka dengan Rasulullah s.a.w. tidak terputus pada hari kiamat.
*) Iman belum benar-benar masuk ke dalam hati seseorang
hamba Allah sebelum ia mencintai ahlubait demi kerana Allah dan kerana
kekerabatan mereka dengan Rasulullah s.a.w.
*) Barang siapa yang menghormati dan berbuat baik terhadap
mereka, pada hari kiamat kelak ia akan memperoleh balasan baik dari Rasulullah
s.a.w.
*) Setiap orang beriman wajib mencintai mereka atas dasar
kecintaannya kepada Rasulullah s.a.w.
*) Orang terbaik di kalangan umat Islam ialah yang paling
besar kecintaan dan penghormatannya kepada ahlubait Rasulullah s.a.w.
*) Seseorang di kalangan umat Islam tidak akan memperoleh
kebajikan di dunia dan akhirat, kecuali jika ia mencintai mereka demi
kecintaannya kepada Allah dan Rasul-Nya.
*) Seyogyanya orang lebih menyukai hubungan persaudaraan
dengan mereka daripada hubungan persaudaraannya dengan kaum kerabatnya sendiri.
*) Setiap Muslim wajib menyadari bahwa ahlubait Rasulullah
s.a.w. mempunyai hak yang amat besar atas dirinya.
*) Setiap Muslim wajib menghormati dan menjaga keselamatan
mereka.
*) Barangsiapa mengganggu mereka berarti mengganggu
Rasulullah s.a.w. dan orang yang mengganggu beliau s.a.w. berarti mengganggu
Allah s.w.t.
*) Seorang Mukmin belum benar-benar beriman selagi ia belum
mencintai Rasulullah s.a.w., dan ia belum mencintai Rasulullah s.a.w. selama
belum mencintai ahlubait beliau.
*) Mereka senantiasa bersama-sama Al-Quran hingga saat mereka
masuk syurga.
*) Orang yang memperoleh hidayat Ilahi ialah yang berpegang
teguh pada Al-Quran dan ahlubait Rasulullah s.a.w.
*) Orang yang tidak berpegang pada Al-Quran dan ahlubait
Rasulullah s.a.w. adalah sesat.
*) Rasulullah s.a.w. telah mengingatkan kita akan kewajiban
kita terhadap Allah s.w.t. mengenai keharusan kita mencintai ahlubait beliau
s.a.w. dan mengenai keharusan kita menghormati mereka. Rasulullah s.a.w.
mengaitkan kehormatan mereka dengan kehormatan beliau sendiri dan kehormatan agama
Islam.
*) Barangsiapa yang mengindahkan kehormatan Rasulullah
s.a.w. dan ahlubaitnya, Allah s.w.t. akan memelihara keselamatan agama dan
keduniaannya.
*) Barangsiapa yang tidak mengindahkan kehormatan Rasulullah
s.a.w. dan kehormatan ahlubait beliau, Allah s.w.t. tidak akan memelihara
keselamatan agama dan keduniaannya.
*) Rasulullah s.a.w. telah mewasiatkan kepada kita supaya
kita menyampaikan segala hal yang baik kepada ahlubait beliau.
*) Rasulullah s.a.w. pada hari kiamat akan menggugat setiap
orang yang mengurangi hak ahlubait beliau, dan barangsiapa yang pada hari
kiamat akan digugat oleh beliau s.a.w., ia akan masuk neraka.
*) Ahlubait Rasulullah s.a.w. adalah hablullah (tali Allah)
yang kita diperintah supaya teguh berpegang padanya, sebagaimana firman Allah:
"Hendaklah kalian semuanya berpegang teguh pada tali Allah". (S. Aali
'Imran: 103)
*) Kita harus mengerti bahawa ahlubait Rasulullah
s.a.w.adalah orang-orang yang menjadi sasaran iri hati karena mereka memperoleh
limpahan karunia Allah s.w.t.
*) Seorang hamba Allah belum benar-benar beriman selagi
kecintaannya kepada ahlubait Rasulullah s.a.w. belum melebihi kecintaannya
kepada dirinya sendiri dan keluarganya.
*) Persahabatan setia dengan ahlubait adalah hidayat yang
dinyatakan Allah dalam firman-Nya: "Aku adalah Maha Pengampun bagi siapa
yang bertaubat, beriman dan berbuat kebajikan". (S. Taha: 82)
*) Allah s.w.t. sangat murka terhadap orang yang mengganggu
ahlubait Rasulullah s.a.w.
*) Barangsiapa mencintai dan menghormati mereka, Allah akan
memanjangkan usianya dan melestaikan karunia nikmat yang dilimpahkan kepadanya.
*) Barangsiapa yang membenci dan menghina mereka, Allah akan
memendekkan usianya dan akan mencabut nikmat yang diberikan kepadanya, dan pada
hari kiamat ia akan dibangkitkan dalam keadaan bermuka hitam.
*) Manusia akan selalu mengikuti mereka dalam kebajikan
maupun dalam keburukan. Dengan kebaikan mereka manusia akan menjadi baik, dan
dengan kerosakan mereka manusia akan menjadi rosak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar