Syech Haji Muhammad Amin adalah mufti pertama Banjarmasin penerus
perjuangan Syech Haji Muhammad Arsyad al-Banjary (Datu Kelampaian).
Sebelumnya, ia di Sungai Parit, kawasan Pasar Lama Banjarmasin. Karena
dikejar Belanda, kemudian ia pun masuk ke pedalaman agar kehidupannya lebih
tenang. Dengan menggunakan jukung (perahu), bersama pengikutnya, ia menelusuri
Sungai Martapura.
Di setiap daerah yang dilaluinya, Syech H Muhammad Amin selalu mengambil
tanah menggunakan pengayuh dayung. Hingga akhirnya, ia menemukan tanah berbau
harum. Maka bermukimlah Syech H Muhammad Amin di daerah yang tanahnya harum
itu, yang kini dikenal kawasan Banua Anyar.
Makam
Datu Anggah Amin (AL-ALLAMAH MUHAMMAD AMIN)
Makam
Datu Anggah Amin terletak di Kelurahan Banua Anyar Kota Banjarmasin. Datu
Anggah Amin adalah ulama yang banyak menelorkan ulama. Dia tidak memiliki
pesantren, tapi banyak yang datang minta petunjuk dan bimbingan pengarahan.
"Beliau
tidak punya pondok pesantren, tapi banyak didatangi orang. Murid-muridnya
banyak, dan banyak pula yang menjadi ulama besar. Sekarang banyak pula
keturunan dari para muridnya yang menjadi ulama,
Kepada
para muridnya, Datu Anggah selalu berpesan agar tidak durhaka kepada orangtua
dan para alim supaya hidupnya menadpat barokah.
"Beliau
berpesan, jangan durhaka, jangan lupakan jasa-jasa pendahulu, terutama para
alim besar, Insya Allah hidupnya akan selalu mendapat barokah,
Assalamu 'Alaikum wr wb
BalasHapusNumpang tanya,adakah silsilah datu anggah H.M. AMIN
assamualaikum . apakah ada bagaimana sidin berjuang dahulu lawan bagaimana sidin tuh bersosial lawan orang lain
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDikitab sajaratul arsyadiah tercantum silsilah beliau
BalasHapus