Sosok Anas bin Malik ra sangatlah sederhana. Anas bin Malik
sbg seorang sahabat banyak sekali memiliki kekurangan. Anas adalah orang yg tdk
memiliki keahlian, apalagi dalam hal berperang serta dikenal kurang pintar.
Namun Umar bin Khattab malah memberikan Anas kepercayaan utk selalu
mendampinginya dlm melakukan perjalanan mensyiarkan syariat islam.
Dibalik kekurangannya itu, Anas ternyata seorang yg taat dlm
beribadah. Selain itu kebaikan hati yg ia miliki menjadikan Umar semakin
mempercayainya. Suatu hari umar mengajak anas untuk mendampinginya melakukan
perjalanan menuju suatu daerah. “Anas bin Malik, maukah kau menemaniku
melakukan perjalanan?” tanya umar pd anas yg sedang berdzikir. Ternyata anas
diam tdk menjawab pertanyaan umar. Shg umar bergegas meninggalkan anas krn
mengira tdk mau menemaninya.
DIKEPUNG PERAMPOK
Jauh sudah perjalanan umar dlm melakukan perjalanan, tapi
tanpa disadari umar, anas sudah berada dibelakangnya. Anas yg sudah ketinggalan
jauh tiba2 berada didekat umar. Umar yg baru menyadari itu langsung tercengang
krn kaget. “Sejak kapan kau berada dibelakangku?” tanya umar pd anas
“Aku mulai berangkat menyusulmu seusai sholat asar dan aku
melihat bayanganmu, akhirnya aku ada dibelakangmu “ jawab anas dg lugunya.
Betapa umar makin terkejut, karena ia berangkat sudah sehari
sebelumnya, tepatnya seusai sholat malam ia baru memulai perjalanan. Ia yakin
perjalanan yg ia tempuh sudah sangat jauh. Tapi anas yg baru saja berangkat
langsung bisa menyusulnya. Walaupun umar terkagum2 menyadari keajaiban itu,
umar hanya hanya diam dan tersenyum sendiri.
Pada perjalanan malam, sampailah mereka ditempat yg sangat
sepi dan gelap. Mereka memutuskan utk beristirahat. Tdk lama beristirahat,
tiba2 ada lima perampok. Anas yg tdk memiliki keahlian apapun sangat
kebingungan, krn tdk tahu harus melakukan apa utk menyelamatkan umar. Akhirnya
anas mengajak umar utk menaiki kuda dan mengendalikan kudanya sekencang2nya.
Namun, perampok itu jg menaiki kudanya dan lebih kencang dari mereka berdua.
Perampok itu terus mengejar umar dan anas.
Sampai akhirnya perampok itu berhasil menyusul anas dan
umar. Perampok itu mengeluarkan pisau utk menodong. Anas yg kala itu berdoa
terus agar bisa melakukan sesuatu utk menyelamatkan umar, secara tiba2 kuda
perampok itu langsung berhenti dan tdk mau digerakkan. Ternyata doa anas
adalah, “Ya ALLAH, aku mohon hentikan kuda perampok itu”.
BERKUDA DI LAUT
Anas dan umar terus menunggangi kuda dg sangat kencang dan
mereka tdk memperhatikan jalan yg mereka lewati, sampai akhirnya mereka
tersesat disuatu tempat yg sudah tdk ada jalan dan didepannya hanya ada laut.
Belum sempat umar menuturkan satu kata pun pd anas, anas langsung bertanya,
“Kenapa berhenti hai wahai umar?”
“Bagaimana aku bisa menjalankan kuda ini, jika jalan yg
harus kita lewati adalah laut” jawab umar
“InsyaALLAH kita bisa melewati jalan ini, Bismillah” tutur
anas sambari menjalankan kudanya menyebarangi laut yg berada didepannya.
Umar pun langsung mengikuti anas dan betapa terkejutnya
umar, karena ia dan anas benar2 bisa melewati lautan yg luas itu. Kuda terus
berjalan seolah terbang diatas lautan. Setibanya didaratan, umar meminta anas
utk beristirahat.
“Baiklah umar, kita istirahat disini, aku jg sangat lelah”
jawab anas
Sewaktu anas pergi utk mencari buah2an, umar terkejut
setelah menyentuh kaki kudanya yg tetap kering meski melewati lautan, “Sungguh
keajaiban” tutur umar dalam hati.
(Kisah Hikmah, 2011)
http://walijo.com/kisah-karomah-anas-bin-malik-dan-umar-bin-khottob-ra/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar