KH AHMAD BAKERI
INNALILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUN, urang banua kehilangan
lagi seorang ulama kharismatik yang memiliki jamaah hingga ke Kalimantan Tengah
dan Timur. KH Ahmad Bakeri atau biasa dipanggil Guru Bakeri, pendiri Ponpes Al
Mursyidul Amin Gambut, meninggal dunia pada Jumat (1/2) tadi malam. Beliau meninggal dunia sekira pukul 21.45 di
ruang ICU lantai 3.
“Beliau kembali dirawat pada Kamis tadi, masuk ruang
aster. Karena kondisi beliau drop,
kembali masuk ICU,” ujar M Yusuf, Humas RSUD Ulin Banjarmasin. Segera setelah
itu, jenazah Guru Bakeri dibawa pulang ke rumah beliau di Gambut. Pukul 22.08 jenazah diturunkan dari lantai 3
menuju ambulan yang sudah disiapkan.
Sementara itu, sejak terdengarnya kabar wafatnya Guru
Bakeri, ribuan jamaah segera berdatangan memenuhi Komplek Lutfia, Gambut,
Kabupaten Banjar. Tahlilan pun digelar
di rumah KH Ahmad Bakrie, Jumat (1/2) malam. Prosesi tahlilan sendiri dipimpin
langsung oleh Guru Sofyan. Jenazah tiba
di rumah sekitar pukul 23.00 Wita.
Menurut putera tertua beliau, HM Rasyid Ridha, rencananya
jenazah akan dimakamkan setelah Salat Ashar di Pondok Pesantren Al Mursyidul
Amin. Untuk pelaksanaan Fardu Kifayah sendiri akan dimulai pada pukul 08.00
Wita. Namun saat berita ini diturunkan pukul 00.45, jenazah sedang dimandikan.
Lebih lanjut Rasyid mengatakan, kondisi ayahnya kembali
menurun pada Kamis (31/1), saat itu badan beliau panas. Pukul 17.00 sore,
beliau dibawa ke rumah sakit dan langsung masuk ke ruang Aster. Beberapa jam kemudian, kondisi semakin turun,
trombosit dan likosit beliau turun drastis.
Sehingga akhirnya dibawa ke ruang ICU.
“Saat abah dibawa ke RS, saya masih di Pelaihari mengisi
ceramah. Namun setelah dirawat, semua
keluarga sudah berkumpul, hingga beliau menghembuskan nafas terakhir,” ujarnya.
Lebih lanjut Rasyid meminta halal dan ridho untuk ayahnya kepada seluruh jamaah
beliau.
“Kami juga mohon doa agar beliau dilapangkan dan diterima
seluruh amal ibadah beliau,” ujar Rasyid, putera pertama Guru Bakeri dari lima
bersaudara, empat laki-laki dan seorang perempuan. Salah seorang jamaah, Ahmad
dari Gambut mengaku kaget ketika mengetahui Guru Bakrie meninggal dunia.
"Kaget juga, tadi dapat kabar dari teman. Saya langsung
ke sini. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah Swt," ujarnya. Sementara
itu, Sultan Banjar H Khairul Saleh merasa turut berduka dan kehilangan dengan
meninggalnya almarhum.
“Beliau salah seorang ulama Kalsel yang hidupnya hanya untuk
belajar dan mengajar dan Kita memberikan penghargaan yg luar biasa kepada
almarhum karena mampu mandiri dengan ponpesnya,” ujarnya.
Sekadar mengingatkan, sebelumnya Guru Bakeri memang sempat
di rawat intensif selama dua minggu di ruang ICU sejak 4 Januari lalu karena
sakit jantung dan penyakit kanker kelenjar getah bening (limfoma) stadium empat
yang diderita beliau setahun terakhir.
Namun kemudian, kondisi beliau sempat membaik, bahkan
diperbolehkan pulang oleh tim dokter, sambil menunggu hasil laboratorium untuk
tindakan medis selanjutnya. Karena Guru Bakeri masih harus menjalani
kemoterapi. Dimana, selama ini Guru
Bakeri sudah menjalani sembilan kali kemoterapi.
semoga allah menempatkan beliau dalam surga,,,, aminnn,,,
BalasHapusPAL_MA akan merindukan beliau
Amiiin
BalasHapus