Gelar 100 hari Peringatan Maulid SAW
Selain sering mengisi taklim di berbagai daerah pinggiran
Jakarta, Habib M Rafiq juga dikenal sebagai pemimpin Majelis Taklim Al Yusrain
yang jamaahnya rata-rata banyak diikuti oleh anak-anak muda. Tahun ini,
majlisnya menggelar 100 hari berturut-turut memperingati Maulid Rasulullah SAW
dengan berkeliling dari kampung ke kampung
Usianya masih muda, tapi reputasinya sebagai dai keliling
sudah diakui oleh jamaah anak-anak muda di Jakarta. Ilmu agamanya pun cukup
mendalam. Wajar, karena ia adalah salah satu alumnus Ponpes Ar-Riyadh
(Palembang). Wajah ulama muda yang shaleh ini, selain ganteng, juga bersih.
Tutur katanya halus, dengan gaya yang enak didengar.
Di bulan maulid tahun ini, sebagaimana tahun-tahun kemarin,
Majlis Taklim Al-Yusrain menyelenggarakan peringatan Maulid selama 100 hari
berturut-turut dan telah dimulais sejak 21 April yang lalu. Acara peringatan
maulid ini dilakukan berpindah-pindah tempat. Untuk acara puncaknya sendiri
jatuh pada hari Minggu (22/7) yang akan datang dan mengambil tempat di Masjid
Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang diikuti oleh seluruh anggota
majlis Al-Yusrain se-Jabodetabek.
Dialah Habib M Rafiq bin Lukman Al-Kaff salah seorang ulama
yang terkenal di Jakarta. Habib M Rafiq juga dikenal sebagai penulis buku
manakib yang produktif, tercatat sudah 5 buku manakib ia terbitkan. Lahir di
Palembang, 23 September 1974, sejak kecil ia selalu berada di lingkungan yang
taat beragama. “Sejak kecil saya sering diajak ke berbagai majelis taklim di
Palembang oleh sang ayahanda, Habib Lukman Al-Kaff Gathmyr. Dari situ saya
mendapat banyak manfaat, antara lain berkah dari beberapa kiai dan habib yang
masyhur,” kenang Habib M Rafiq.
Wajar, sebab ayahandanya memang dikenal oleh kalangan Habaib
dan Ulama di Palembang. Wajar, karena sang kakek Habib M Rafiq, yakni Habib
Abdullah Al-Kaff Gatmyr adalah seorang pejuang kemerdekaan RI yang mempunyai
kedekatan khusus dengan Presiden RI 1 yakni Soekarno. Habib Abdullah Al-Kaff
pernah menjadi anggota DPR-GR dan DPRS/MPRS dari fraksi Nahdlatul Ulama. Sang
kakek, wafat pada tahun 1974 dan dimakamkan di Bandung.
Pengalaman masa kecil itu juga yang mendorongnya selalu
memperdalam ilmu agama. “Ketika masih kecil, saya pernah dititipkan ke Madrasah
Ibtidaiyah Adabiyah, Palembang. Di Palembang, sehari-hari saya tekun belajar
agama. Pengalaman yang sungguh mengesankan,” ujarnya dengan senyum khasnya.
Lepas dari Madrasah Ibtidaiyah, ia kemudian melanjutkan ke
Ponpes Ar-Riyadh, Palembang.sampai tahun 1990-an. Ia kemudian melanjutkan
kembali pendidikan pesantren ke Pondok Pesantren di Jawa Barat, namun tidak
berlangsung lama. Habib M Rafiq kemudian belajar pada Habib Umar bin Ahmad bin
Syahab belajar tahun 1991 sampai 1997 sampai beliau meninggal. Pelajaran
thariqah dan tasawuf banyak ditimba dari salah satu habib yang disepuhkan di
Palembang itu. ”Beliau adalah salah seorang ulama di kota ini. Cara mengajarnya
mengesankan.Di mana Habib Umar bin Ahmad Syahab dalam mengajar dengan jalan
kasyaf, yakni dengan tidak pernah membuka kitab di depannya, dan itu
berlangsung selama tujuh tahun.”
Banyak pengalaman berkesan ditimba oleh Habib M Rafiq
terhadap gurunya itu, menurutnya Habib Umar adalah seorang ahlu kasyaf (kasful
jalli). Ia sempat khalwat di tangan Habib Umar selama beberapa tahun ala adab
tariqah alawiyah dan adabnya yang benar. ”Diantara orang-orang mukasyifin,
hanya beberapa orang saja yang mencapai maqam seperti itu. Dan Habib Umar
adalah salah satunya. Setiap gerakan hati saya selalu terpantau, beliau tahu
apa yang tersimpan. Itu yang sangat luar biasa.”
Pesan dari Habib Umar kepadanya yang masih terkesan sampai
sekarang yakni ‘menjadi lelaki yang sejati’. ”Saya pertama menyangka itu adalah
kata mutiara. Cuma setelah diteliti, itu istilah jadilah ahli suluk sejati.”
Dakwah keliling sudah dimulai dari umur 7 tahun, ia bersama
Habib Umar bin Abdul Aziz dan Habib Novel bin Abdullah Al-Kaff ke daerah
Telang, Musi Banyuasin(Muba), Sungsang dan daerah-daerah terpentil di sekitar
Palembang. Pada 1990-an mulai aktif mengajar di sekolah malam , Baitul Ulum dan
saat itu juga pernah menjadi penyiar Radio. Selama menempuh pendidikan di
pesantren Ar-Riyadh, ia sebenarnya tertarik ke dunia Kaligrafi, kebetulan ia
memang senang melukis sketsa tinta Cina dan pensil. Kebetulan ia belajar
Kaligrafi dengan seorang guru lulusan dari Darul Ulum, Mekkah yakni Ustadz
Abdul Karim (dari Lampung), bahkan sempat menjadi kaligrafer profesional.
Selama menempuh pendidikan di Madrasah, ia sudah banyak prestasi mulai juara
Kaligrafi se-Provinsi Sumatera Selatan, ceramah tingkat kecamatan.
Tahun 1991 ia ke Jakarta dan melakukan iktikaf di masjid
Darus Sa’adah, Cempaka Putih sampai setengah tahun lamanya dan tinggal di
menara masjid sambil berkhalwat. Baru pada tahun 1992 mendirikan Majelis Taklim
Al-Yusrain dan mengajar di sekitar daerah Galur, Senin, Jakarta Pusat. Ia
mengajar kitab fiqh Safinatul Najah dan Adab Sulukil Murid karya Imam Abdullah
bin Alwi Al-Hadad.
Ia sempat pulang ke Palembang karena ibundanya sakit.
Majelisnya di Jakarta kemudian dipegang oleh Adiknya Habib Ahmad Kazim. Selama
di Palembang ia juga merintis 40 hari peringatan Maulid berkeliling kampung
berpindah-pindah tempat.
Yang diinginkan dalam 100 malam Maulid, karena menipisnya
pengetahuan kaum muslimin sendiri terhadap ajaran-ajaran Islam, hukum syariat
Islam dan sunnah Rasulullah SAW, yang mengakibatkan kesalahan persepsi dan
kesesatan di dalam menginterpretasikan Islam ideal yang diinginkan oleh
Rasulullah SAW sendiri sebagai Nabi pembawa risalah. Contohnya, dalam perangpun
ada batasan-batasan atau hukum perangpun itu ada. Dan di dalam hukum-hukum fiqh
yang jelas, orang banyak tidak tahu bilamana shalat dengan tidak memakai rukun,
maka shalatnya tidak akan sah. Hal inilah yang kita ingin kita angkat ke
permukaan, supaya orang-orang muslim mengetahui betapa pentingnya nilai ilmu
pengetahuan di dalam Islam. Kita menginginkan akan lahir dari MT Al-Yusrain
muslim-muslim yang cerdas dan benar-benar mengetahui sunnah Rasulullah SAW.
Bukan sekedar orang-orang muslim yang sebenarnya bodoh, tetapi menganggap
dirinya cerdas.
Lebih lanjut Habib M Rafiq menjelaskan, kalau Islam yang
diinginkan tentu adalah Islam yang membawa Rahmat bagi alam semesta. “Islam
tidak mengajarkan terorisme, karena Rasulullah SAW sendiri sangat penyayang.
Apa yang dinginkan dalam Islam adalah kedamaian dan ketentraman. Cuma
persoalaannya di kalangan umat Islam sendiri ada sebagain kecil karena tidak
ada pengetahuan dan pengenalan, terjadi kontradiksi di kalangan kaum muslimin
sendiri.
Untuk itulah, lanjutnya, kita harus kembali ke sunnah
Rasulullah SAW, dengan mendekat pada apa yang disampaikan oleh para ulama.
“Kaum muslimin untuk saat ini mesti hati-hati mengamati dengan seksama
pertumbuhan aliran-aliran atau pemikiran yang timbul di kalangan kaum muslimin.
Ini mengkhawatirkan. Belum lagi di daerah-daerah banyak tumbuh aliran sesat.”
Produktif menulis
Saat ini ia telah menulis 5 buku manakib, diantaranya yakni
Manakib Kiswah Habaib Palembang, Manakib Al Faqih Al Muqadam, Manakib Syekh
Alwi Al Ghuyur, Manakib Habib Abdurrahman Assegaf dan Syekh Muhammad bin Ali
Mauladawileh, Manakib Habib Abdullah Alaydrus dan Manakib Syekh Abu Bakar bin
Salim. ”Saya rasa ada kepentingan sejarah, karena diantara kalangan habaib dan
para pencintanya perlu untuk mengenali mereka ini dan orang-orang yang belum
mengenal. Alhamdulilah, buku-buku itu sudah beredar ke Malaysia dan sedang
dialihbahasakan dalam bahasa Inggris.” Selain dalam lima buku, ia juga sedang
menyelesaikan novel tasawuf dan buku-buku sejarah (manakib).
Di tengah kesibukannya mengarang buku, ia tidak melalaikan
tugas pokoknya, yakni berdakwah di Majlis Taklim Al-Yusrain yang semakin hari
banyak diikuti oleh kalangan anak muda.”Saya ingin mengelola taklim yang mandiri
dan membantu kaum muslimin. Paling tidak anak didik kita bisa hidup mandiri di
dunia, guna menuju kebahagiaan di akhirat .”
Tantangan dalam mengelola majlis taklim ini, menjadi ringan,
manakala hambatan dapat diminimalisir. “Yang terpenting, dalam jamaah selalu
ditumbuhkan prinsip kekeluargaan, diantara jamaah dididik untuk menjalin rasa
ukhuwah dan semangat gotong royong untuk membangun serta mengembangan majelis
Al Yusrain. Kuncinya, kebersamaan, toleransi dan saling menghormati.”
Majelis Taklim Al- Yusrain ini sifatnya terbuka bagi anggota
maupun jamaah yang lain ingin bergabung. ”Sebanyak mungkin kita bisa terbuka
dan bermasyarakat yang baik dengan akhlak yang bagus sehingga bisa diterima
oleh masyarakat luas dan yang paling penting ilmu yang didapat dipraktikan di
tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Taklim ini sifatnya mingguan di di Jakarta Selatan,
Kebagusan, Kalibata, Manggarai, Jagakarsa, Pomade, Jakarta Pusat, Jakarta Barat
dan lain-lain. Majelis ini menempati pusat sekretariat yang terletak di Jl Dr
Saharjo, Gang Swadaya II No.50 RT 9/ RW 8, Manggarai, Jakarta Selatan (021)
70022505. Sementara itu kepengurusan Majlis sebagai Ketua; Habib M Rafiq bin
Lukman Al-Kaff, dibantu Wakil Ketua sekaligus Ketua Cabang Jakarta Selatan
yakni Sayid Muhammad bin Alwi Syahab, Habib Ahmad Kazim (Ketua Cabang Jakarta
Pusat), Ustadz Nurul Fajar (Ketua Jakarta Barat) serta dibantu petugas
sekretariat yakni Taslim dan Fathurrahman.
Kajian agama yang diajarkan meliputi pelajaran tasawuf,
fiqh, tafsir, sejarah dan lain-lain. Adapun kitab-kitab yang menjadi acuan di
majlis Al-Yusrain yakni kitab Safinatun Najah (fiqh), Rukun Islam yang wajib
diketahui sedang disusun oleh Habib Muhammad Syahab, Syarahnya Nailul Roja’,
Tarih Anwarul Muhammadiyah (Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani), Kitabul
As-Syifa (Imam Qadhi Iyadh), Tafsir Al Munir, Tasawuf Adabul Sulukil Murid,
An-Nashoih Ad-Diniyah (Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad)
Untuk pendalaman kajian agama lebih lanjut, kitab yang
diajarkan yakni kitab Al Kibritul Ahmar (Syarah Qusairiyah) yang dikarang oleh
Habib Abdullah Alaydrus, Ihya Ulimiddin dengan ikhtisar (syarh) Ihya, seperti
Bidayatul Hidayah, Sirus Salikin karya Syekh Abdusshomad Al Palembani dan
kitab-kitab yang dianjurkan oleh para Habib dan para ulama.
Diposkan oleh Majlis Arrahman
http://alhabaib.blogspot.com/search/label/Habaib?updated-max=2009-06-13T21:53:00-07:00&max-results=20&start=98&by-date=false
Tidak ada komentar:
Posting Komentar