Makam Nyai Ageng Ngerang terletak pekuburan umum, lereng
Pegunungan Kendeng, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati.
* Nyai Ageng Ngerang adalah anak kelima Sunan Kalijogo dari
pernikahannya dengan Dewi Sarokah anak dari Sunan Gunung Jati.
* Jarak dari kota Pati kira-kira 22 Km kearah selatan menuju
Kabupaten Grobogan.
* Setiap hari tempat ini ramai pengunjung.
* Setelah bertapa Raden Said pindah ke Cirebon. Disitu
beliau bertapa lagi di pinggir kali, bernama Kalijaga. Dari sinilah sejarahnya
kenapa beliau bergelar “Sunan Kalijaga”. Lama kelamaan kemudian beliau diambil
ipar oleh Sunan Gunung Jati. Beliau menikah dengan dewi Sarokah dan mempunyai 5
(lima) anak, yaitu:
1. Kanjeng Ratu Pembayun yang menjadi istri Raden Trenggono
(Demak)
2. Nyai Ageng Penenggak yang kemudian kawin dengan Kyai
Ageng Pakar
3. Sunan Hadi (yang menjadi panembahan kali) menggantikan
Sunan Kaijaga sebagai kepala Perdikan Kadilangu.
4. Raden Abdurrahman
5. Nyai Ageng Ngerang.
Silsilah Keturunan Nyai Ag. Ngerang
Menurut beberapa catatan dan keterangan dari berbagai
sumber, termasuk dari Keraton Surakarta Hadiningrat, bahwa Nyai Ageng Ngerang
mempunyai nama asli Siti Rohmah Roro Kasihan, setelah menikah dengan Ki Ageng
ngerang, nama beliau berubah menjadi Nyai Ageng Ngerang. Beliau mempunyai tali
lahir maupun batin dengan sultan – sultan dan guru besar agama yang bersambung
pada Raja Brawijaya V, raja majapahit Prabu Kertabumi,
Beliau diberikan nama dengan sebutan Nyai Ageng Ngerang dan
makamnya ada didusun Ngerang Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati, ada beberapa
versi yang mengatakan, beliau senang membantu orang yang sedang di ganggu demit
dan termasuk didusun Ngerang juga banyak demit yang pating sliwerang, kemudian
dikalahkan dan diusir oleh beliau dari dusun itu, maka oleh karena itu beliau
disebut Nyai Ageng Ngerang.
Dilihat dari silsilah beliau kebawah dan seterusnya. Nyai
Ageng Ngerang yang makamnya di Ngerang Tambakromo Pati adalah Nyai Ageng
Ngerang, Siti rohmah Roro Kasihan. Beliau di peristri Ki Ageng Ngerang I.Ki
Ageng Ngerang I Putra dari Syaihk Maulana Malik Ibrahim. Dan atas perkawinan
Nyai Ageng Ngerang dan Ki Ageng Ngerang I, beliau mempunyai dua orang Putra,
Pertama adalah seorang putri dan belum diketahui dan dijelaskan namanya didalam
buku – buku maupun sumber lain.
Putri Beliau yang pertama diperistri oleh Ki Ageng Selo. Dan
Ki Ageng Selo adalah putra dari Ki Ageng Getas Pendawa. Putra yang kedua beliau
adalah Ki Ageng Ngerang II yang disebut Ki Ageng Pati, makamnya sekarang berada
di Ngerang Pakuan Juana, Ki Ageng Ngerang II mempunyai empat putra yaitu Ki
Ageng ngerang III, Ki Ageng Ngerang IV, Ki Ageng Ngerang V dan Pangeran
Kalijenar.
Sedangkan Ki Ageng Ngerang III, Makamnya sekarang ada di
Laweyan solo Jawa Tengah. Ki Ageng Ngerang III ini yang telah menurunkan Ki
Ageng Penjawi. Ki Ageng Penjawi, orang yang pernah menjadi Adipati Kadipaten
pati setelah gugurnya Arya Penangsang, Arya Penangsang adalah adipati Jipang
Panolan dan Arya penagnsang adalah putra Pangeran Sedalepen.
Ki Ageng Penjawi sangat berjasa dalam menumpas pemberontakan
yang dilakukan oleh laskar Soreng yang dpimpin oleh Arya Penangsang, untuk
membunuh semua keturunan Sultan Trenggono, karena iri hati. Sedangkan Ki Ageng
Penjawi sebagai panglima perang bersama Danang Sutawijaya, Ki Juru Mertani, Ki
Pemanahan ( tiga Serangkai ) akhirnya dapat mengalahkan Arya Penangsang beserta
bala tentaranya.
Dari silsilah Nyai Ageng Ngerang keatas, beliau menjadi
Putri bungsu Raden Bondan Kejawan, Lembu Peteng, atas pernikahanya dengan Dewi
Nawangsih. Dan Raden Bondan Kejawan sendiri merupakan Putra dari Raja Brawijaya
V, Raja majapahit, Prabu Kertabumi. Raja Brawijaya bertahta pada tahun 1468 –
1478 M.
Ayah Nyai Ageng Ngerang masih saudara Raden Patah. Raden
Patah adalah orang yang pertama kali menjadi Sultan pada Kerajaan Islam pertama
di pulau jawa, yaitu Kasultanan Demak Bintoro. Kerajaan islam pertama dijawa
yang didirikan oleh Raden Patah dan Raden Patah bergelar “Akbar Alfatt” Raden
Patah juga Putra Raja Brawijaya V dengan ibu keturunan Champa, daerah yang
sekarang adalah perbatasan Kamboja dan Vietnam.
Hubungan Nyai Ageng Ngerang dengan Jaka Tarub, Kidang
Telangkas. Jaka tarub mempunyai istri bernama Nawang Wulan. Nawang Wulan dan Ki
Jaka Tarub mempunyai Putri Nawangsih dan Nawangsih diperistri Raden Bondan
Kejawan, Lembu Peteng. Dan dari perkawinan Raden Bondan Kejawan dan Nawangsih,
telah menurunkan tiga putra, pertama Syaikh Ngabdullah yang sekarang terkenal
dengan sebutan Ki Ageng Wanasaba, dan putra kedua adalah Syaikh Abdullah yang
terkenal dengan sebutan Ki Ageng Getas Pandawa dan yang bungsu adalah Siti
Rohmah Roro Kasihan yang terkenal dengan sebutan Nyai Ageng Ngerang.
SAUDARA – SAUDARA BELIAU
Seperti yang disebutkan diatas. Diceritakan bahwa pada
sekitar tahun 1468 – 1478 M. ada seorang Prabu Kertabumi yang bertahta, raja
Brawijaya V. kerajaan Majapahit yang menikah dengan seorang putri yang bernama
Dewi Wandan Kuning. Atas pernikahan itu menurunkan putra bernama Raden Bondan
Kejawan, Lembu Peteng. Dan dari perkawinan Raden Bondan Kejawan dan Dewi
Nawangsih yang menjadi putri Ki Ageng Jaka Tarub dan Nawangwulan. Pernikahan
Raden Bondan Kejawan dan Dewi Nawangsih mempunyai tiga orang Putra yaitu :
1.Ki Ageng Wanasaba
2.Ki Ageng Getas Pendawa
3.Nyai Ageng Ngerang / Roro Kasihan
1. Ki Ageng Wanasaba
Yang nama aslinya adalah Kyai Ageng Ngabdullah merupakan
kakak kandung Nyai Ageng Ngerang yang pertama / sulung, yang sekarang makamnya
ada di daerah yang bernama kabupaten Wonosobo, tepatnya di desa Plobangan Selo
merto. Dalam masa hidupnya, Ki Ageng Wanasaba juga sebagai seorang Pemimpin
yang yang hebat dan karismatik. Ki Ageng Wanasaba dikenal juga dengan julukan
Ki Ageng Dukuh, akan tetapi desa Plobangan lebih dikenal dengan Ki wanu / Ki
wanusebo. Perbedaan nama tersebut disebabkan dialek daerah Wanasaba tersebut
terpengaruh oleh dialek Banyumas.
Ki Ageng Wanasaba dipercaya dan diyakini sebagai waliyullah,
yang telah melanglang buana keberbagai tempat dalam rangka mencari ilmu
sekaligus menyiarkan agama Islam. Ki Ageng Wanasaba merupakan cucu dari Prabu
Brawijaya V, Raja Majapahit dan merupakan putra Raden Bondan Kejawan, Lembu
Peten , putra Brawijaya V yang menikah dengan Nawangsih, dan Nawangsih sendiri
putri dari Ki jaka Tarub yang menikah dengan Dewi Nawang wulan ( epos Jaka
Tarub ).
Ki Ageng Wanasaba mempunyai Putra yaitu Pangeran Made
Pandan, nama lain dari Ki Ageng Pandanaran. Pangeran Made Pandan mempunyai
putra Ki Ageng Pakiringan yang mempunyai istri bernama Rara Janten. Dari
pasangan ini mempunyai empat Putra yaitu Nyai Ageng Laweh, Nyai Ageng Manggar,
Putri dan Ki juru Mertani.
Situs makam Ki Ageng Wanasaba saat ini dipugar, dikeramatkan
dan dijaga dengan baik oleh warga sekitar. Lokasi situs ini sangat dihormati
oleh masyarakat, karena KI Ageng Wanasaba merupakan tokoh penyebar agama islam
dan sekaligus cikal bakal dari desa Plobangan Selomerto kabupaten wonosobo. Di
sekitar makam Ki Ageng Wanasaba terdapat tiga makam kuno. Konon tiga makam itu
juga merupakan pendahulu, seorang ulama yang sejaman dengan Ki Ageng Wanasaba.
2. Ki Ageng Getas Pendawa,
Yang nama aslinya adalah Kyai Ageng Abdullah atau yang
disebut Raden Depok adalah saudara kandung beliau, Ki Ageng Getas Pendawa
merupakan kakak kandung Nyai Ageng Ngerang yang kedua. Ki Ageng Getas Pendawa
juga seorang yang hebat, berwibawa dan karismatik serta sangat sederhana dalam
hidup dan kehidupan manusia.
Beliau juga seorang pemimpin yang tegas dan berwibawa, oleh
karena itu beliau disebut Ki Ageng Getas Pendawa. Beliau sangat tangguh dan
konon sangat kuat dalam riyadhoh / tirakat, mengolah batin untuk mendekatkan
diri kepada Allah, dengan harapan bisa menenangkan diri dan dapat menyebarkan
agama islam dengan ikhlas, tulus dan berhasil. Makam beliau juga dikeramatkan
oleh warga sekitar. Makam Ki Ageng Getas Pandawa ada di desa Kuripan Purwodadi,
Grobogan.
Ki Ageng Getas Pendawa mempunyai putra yang bernama Ki Ageng
Sela, Nyai Ageng Pakis, Ki Ageng Purna. Ki Ageng Kare, Ki Ageng wanglu, Ki
Ageng Bokong dan Ki Ageng Adibaya. Sedangkan Ki Ageng Sela mempunyai Putra KI
Ageng Enis dan Ki Ageng Enis menurunkan putra yang bernama Ki Ageng Pemanahan.
Diposkan oleh Pesantren AL MUBAROK
http://ziarahdipati.blogspot.com/2011/04/nyai-ageng-ngerang.html
MAAF SAYA HANYA INGIN BERBAGI CERITA KEPADA ANDA YANG PENGGILAH TOGEL KALAU , AWALNYA ITU SAYA CUMA PENJUAL KERUPUK KELILIN YANG PENDAPATANNYA TIDAK SEBERAPA., SAYA PUNYA TIGA,ANAK DAN HUTAN KAMI PUN TAMBAH MENUMPUK, ANAK JUGA BUTUH BIAYA SEKOLAH,DAN AKHIRNYA SAYA DIPERTEMUKAN DENGAN NOMOR HP MBAH SURYO , DAN MENCERITAKAN SEMUANYA,AKHIRNYA SAYA DI KASIH ANGKA GHOIB 4D, ALHAMDULILLAH ITU PUN TEMBUS,DAN DENGAN ADANYA BANTUAN DARI MBAH SURYO , SEMUA HUTANG SAHUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARANG INI SAYA SUDAH BUKA USAHA SENDIRI!!! INI KISAH NYATA DARI SAYA DAN SILAHKAN ANDA BUKTIKAN. SENDIRI,BAGI YANG BERMINAT HUB MBAH SURYO DI NOMOR INI ; 082-342-997-888
BalasHapus