Beliau
adalah Habib Ali bin Ahmad bin Muhammad bin Shahabuddin, lahir tahun 1860, dari
seorang ayah ulama besar di waktunya yang juga seorang pedagang kaya raya,
Habib Ahmad bin Muhammad bin Shahabuddin yang tinggal di rumahnya yang luas di
bilangan Pekojan. Habib Ali bin Ahmad dikenal dengan julukan Habib Ali Menteng,
yang membangun mesjid di jalan Tangkuban Perahu, Menteng, dan pencetus
berdirinya sekolah Islam modern pertama di Indonesia, Jamiat Kheir. Akan
tetapi, berdasarkan narasi cucu beliau, yaitu Prof. Tariq bin Abdulmuttalib bin
Ali bin Ahmad bin Shahabuddin yang disampaikan oleh putranya Chefik bin Thariq,
dikarenakan ketegasan beliau (Habib Ali Menteng) dalam melawan kolonialisme
Belanda di Nusantara, terutama perjuangan di Aceh, Tasikmalaya dan Cilegon, dan
relasi beliau dengan Kesultanan Utsmaniyyah (Otoman) (Turki) dan Syarif Husin
dari Hijaz, maka pemerintah kolonial Belanda waktu itu, yaitu di awal
berdirinya Jamiat Kheir di tahun 1901, tidak mengeluarkan izin untuk sekolah
tersebut, sampai pada akhirnya beliau menyerahkan kepengurusan sekolah tersebut
kepada Habib Abubakar bin Ali bin Shahabuddin, yang di masanya pemerintah
kolonial Belanda mengeluarkan surat izin resmi atas sekolah tersebut di tahun
1919. Beliau, Habib Ali bin Ahmad bin Shahabuddin meninggalkan banyak putra dan
putri, di antaranya: Abdulmuttalib, Kazhim, Jamal, Anis, Dhia, Asad, Sidah,
Budur, Faiq, Zaki, Wardah, dan lain-lain.
(Penyunting:
M. Ghazi Alaidrus)
Organisasi Jami'at Kheir yg didirikan oleh Habib Ali bin Ahmad Shahab bersaudara atau Ali Menteng, berdiri di Batavia. Ditilik dari awal berdirinya adalah organisasi tertua di Indonesia sebelum SDI dan SI. 1901 dan 1905 terpaksa keluar Besluit dari pemerintah Penjajah Belanda. Belakangan didaftarkan kembali oleh Habib Abu Bakar Shahab
BalasHapusFotonya ganti dengan yg asli
BalasHapus