Syekh
Abdullah Selomanik adalah keturunan Brawijaya V dari Majapahit. Putra Raden
Bintoro I yang bergelar R Lembu Peteng (Kyai Tarup). Diyakini tokoh merupakan
penyebar agama Islam pertama di Lembah Dieng. Sampai sekarang makamnya kerap
dikunjungi para peziarah.Peziarah datang dari berbagai kota di luar Wonosobo.
Makam ini menjadi terkenal setelah mantan Presiden RI Gus Dur berkunjung
beberapa kali.
Konon
sebelum menjadi presiden Gus Dur kerap berziarah ke makam Syekh Abdullah
Selomanik atau warga menyebutnya Mbah Abdullah. Biasanya ia datang malam hari
atau dini hari dengan rombongan beberapa mobil. Sebulan bahkan bisa 3-4 kali
datang. Saat suasana Jakarta memanas, konon Gus Dur memilih ziarah selama 4 hari
di makam itu.
Pada saat
khaul, tidak kurang 10 ribu orang hadir di makam. Mereka berasal dari luar Kota
Wonosobo. Makam Mbah Abdullah Selomanik dipugar tahun 2000. Pada saat digali
terdapat kain kafan dan jenazahnya masih utuh. Konon, jenazah ini adalah para
santri Abdullah Selomanik.
Di sebelah
bangunan makam terdapat pohon besar. Pada saat terjadi angin lisus besar, dahan
ranting yang patah seharusnya jatuh tepat di makam di bawahnya. Anehnya, dahan
justru menimpa makam di depannya agak jauh. Sementara makam tua di bawahnya
tetap utuh.
Untuk
mencapai makam tersebut, pengunjung melewati rumah penduduk yang
berdesak-desakan karena minim lahan pemukiman. Kemudian menaiki tangga yang
telah dibangun sedemikian rupa. Sebelum berziarah, pengunjung disarankan untuk
berwudlu agar bersih.
Bangunan
makam cukup besar, di tengahnya terdapat kijing besar yang ditutup kelambu.
Ruangan dibagi dua untuk putra dan putri. Mereka dapat berdoa khusyuk di depan
makam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar