Assalamu'alaikum.
Indahnya
nikmat kubur sepertinya dirasakan oleh jenazah sahabat Rasul SAW yang bernama
Sa'ad bin Muaz. Beliau meninggal ketika Perang Khandaq.
Pada ssat
hendak dimakamkan, liang lahat untuk memakamkan Saad bin Muaz menebarkan bau
harum bagaikan bunga kasturi.
Kisahnya.
Saad bin
Muaz adalah sahabat nabi yang berasal dari suku Aus, Madinah. Pada usia 31
tahun itu juga ia meninggal dunia dengan mati syahid. Beliau begitu total memeluk
agama Islam, bukan hanya harta benda, jiwa dan nyawa pun ia relakan demi iman
kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Dari itu,
saat ada ajakan perang badar, ia dengan lantang membangkitkan semangat kaum
muslimin.
"Wahai
Rasulullah, kami telah beriman kepada Allah SWT dan kepada Anda, kami percaya
dan mengakui bahwa apa yang Anda bawa itu adalah hal yang benar dan kami
berikan ikrar dan janji-janji kami. Maka laksanakanlah terus ya Rasulullah apa
yang Anda inginkan, dan kami akan selalu bersama Anda," kata Saad.
Keberanian
Saad.
Kata-kata
Saad itu mncul tak ubah bagaikan berita gembira dan wajah Rasulullah pun
bersinar-sinar, gembira dipenuhi rasa ridha serta bahagia. Kemudian Beliau
berkata kepada kaum muslimin,
"Marilah
kita berangkat dan besarkan hati kalian karena Allah telah menjanjikan kepadaku
salah satu diantara 2 golongan. Demi Allah, sungguh seolah-olah tampak olehku
kehancuran orang-orang itu."
Pada perang
Badar itu, pasukan muslimin berhasil mengalahkan musuh dari kafir Quraisy.
Bukan hanya
di perang Badar saja, Saad juga menunjukkan keberaniannya pada perang Khandaq.
Ketika itu Rasulullah SAW memerintahkan untuk menggali parit perlindungan di
sekeliling Madinah untuk membendung serangan musuh.
Pada saat
perang telah dimulai, tentara musuh agak tertahan dengan adanya parit tersebut.
Saat itulah Saad bin Muaz keluar membawa pedang dan tombaknya. Ketika tengah
berperang, tak terasa salah satu lengannya terkena anak panah musuh. Darah pun
bercucuran, Rasul pun mengetahui hal itu dan menyuruh para sahabat untuk
membawanya ke masjid untuk dirawat.
Bau Bunga
Kasturi.
Di dalam
masjid, Saad berdoa,
"Ya
Allah, jika dari peperangan dengan Quraisy iini masih ada yang Engkau sisakan,
maka panjangkanlah umurku untuk menghadipinya. Dan jika seandainya Engkau telah
mengakhiri perang ini, jadikanlah kiranya musibah yang telah menimpa diriku ini
sebagai jalan untuk menemui syahid."
Akhirnya doa
Saad dikabulkan oleh Allah SWT.
Saad
meninggal seblualn setelah luka itu dan kembali kepada Allah SWT.
Rasulullah
SAW bersedih atas meninggalnya sahabatnya itu. Sebelum meninggal, Saad sempat
dijenguk oleh Rasulullah SAW, Beliau meraih kepala Saad kemudian ditempatkan di
atas pangkuannya.
Saaat hendak
dimakamkan, sahabat Abu Sa'id al-Khudri memberikan kesaksian.
Ia yang saat
itu menggali kubur untuk jenasah Saad, mengaku mencium bau wangi bunga kasturi.
Kata Abu
Sa'id,
"Saya
adalah salah seorang yang menggali makam untuk Saad, dan setiap kami menggali
satu lapisan tanah, tercium oleh kami wangi bunga kasturi hingga sampai ke
liang lahat."
http://beritakubur.blogspot.com/2013/01/makam-sahabat-nabi-berbau-wangi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar