yang menjadi cikal bakal
kota Pekanbaru.
Pekanbaru adalah ibukota
provinsi dari Riau daratan. Setelah bertemu dengan Pak Nafrizal, penduduk asli
Riau yang menjadi supir selama perjalanan ziarah di Pekanbaru ini, terjawablah
bahwa asal nama Pekanbaru bukanlah berasal dari minggu yang baru. Asal nama
Pekanbaru adalah Pekan yang berarti pasar dalam bahasa Melayu, jelas Pak
Nafrizal sambil membawa kami ke Pasar Bawah, sebagai titik nol awal
perkembangan kota Pekanbaru. Bangunan Pasar Bawah seperti halnya pasar
tradisional lainnya dan aktivitasnya sama seperti pasar tempat jual beli.
Tetapi dilihat dari nilai sejarahnya, pasar bawah ini adalah pasar yang
didirikan oleh waliyuallah, Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah yang menjadi cikal
bakal kota Pekanbaru.
Pasar Bawah terletak di
daerah Senapelan (dekat sekali dengan jalan Jendral Sudirman, 15 Menit bila menggunakan
kendaraan pribadi). Menurut Anas Aismana di Sejarah dan Budaya Asli Pekanbaru
karya Anas (www.sungaikuantan.com), Dusun Senapelan dahulu hanyalah dusun kecil
di Kuala Sungai Pelan. Berkat wali Allah, Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah lah
dusun Senapelan berkembang pesat. Jasa waliyuallah, Sultan Abdul Jalil
Alamuddin Syah yang merupakan raja Siak Sri Indrapura ke 4 ini adalah
membangun istana di Kampung Bukit (lokasi di sekitar Mesjid Raja Pekanbaru),
membangun mesjid dan membangun pasar (pekan).
Istana dan mesjid sudah
tidak tampak bekasnya tetapi pasar (pekan) masih berdiri tegak hingga
sekarang dan dikenal dengan pasar bawah. Usaha pasar (pekan)
Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah, waliyuallah dari Pekanbaru, dilanjutkan oleh
putranya Raja Muda Muhammad Ali yang dibantu oleh keponakannya Said Ali, anak
dari Said Usman. Atas usaha Raja Muda Muhammad Ali, pasar yang dibuka sekali
sepekan dan dusun Senapelan berkembang pesat. Bahkan orang lebih mengenal
Pekanbaru dibanding Senapelan. Pekan berarti pasar sekali sepekan dan baru
karena baru dibangun saat itu. Selanjutnya pada 21 Rjab 1204H atau 23 Juni 1784
M atas musyawarah datuk empat suku (Pesisir, Lima Puluh, Tanah Datar dan
Kampar), nama negeri Senapelan diganti menjadi Pekan Baharu.
Ketika ingin mengetahui
mengenai sejarah, asal nama dan titik awal perkembangan kota Pekanbaru,
mulailah dari daerah Senapelan. Daerah di tepi Sungai Siak yang pada awal
abad ke 18 ini merupakan pasar (pekan) yang penting artinya dalam distribusi
hasil bumi dari pedalaman dan dataran tinggi Minangkabau (Padang) ke wilayah
pesisir Selat Malaka. Sholat di Mesjid Raya Senapelan dan berziarah ke
pendiri kota Pekan Baru, wali Allah Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah dan
putranya Raja Muda Muhammad Ali beserta keluarganya di Komplek Makam Marhum
Pekan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar