Berita Alam
Kubur pada siang ini tentang nikmat kubur yang diterima oleh seorang yang ahli
berpuasa. Kita semua tentu sangat ingin mendapatkan nikmat kubur, semoga kita
semua bisa meniru amalan-amalan yang ada dalam kisah kubur ini.
Seperti
kabar ini, karena semasa hidupnya rajin menjalankan puasa Ramadhan dan diikuti
puasa 6 hari di bulan Syawal, seorang muslim mendapatkan nikmat kubur.
Ibadah-ibadah itulah yang menjaganya selama di alam Barzah.
Berikut ini
Kisahnya.
Sufyan
Atstsauri ra mengisahkan bahwa pada saat ia tinggal di Makkah selama 3 tahun,
ia pernah mendapatkan peristiwa yang aneh.
Kala itu di
antara penduduk Makkah, sebuat saja namanya Abdullah, memiliki ibadah yang
sangat istikhomah.
Abdullah
selalu datang ke Masjidil Haram pada waktu terik matahari. Dia thawaf dan
shalat 2 rakaat, kemudian Abdullah menyalami Sufyan dan kemudian pulang ke
rumahnya.
Begitulah
kebiasaan Abdullah setiap harinya, sehingga terjalinlah persahabatan yang erat
antara mereka.
Istikhamah
Beribadah.
Namun, pada
suatu siang hari yang terik, Sufyan tak menemukan Abdullah.
Hingga
selepas shalat Ashar, ia tak bertemu Abdullah. Maka timbullah pertanyaan pada
dirinya.
"Apa
yang terjadi dengan sahabatku Abdullah? Apakah ia sedang sakit?" pikirnya
dalam hati.
Berawal dari
rasa penasaran itu, akhirnya datanglah Sufyan ke rumah Abdullah.
Dugaan
Sufyan ternyata benar, saat itu Abdulah tengah terbaring sakit di ranjangnya.
Dalam kondisi yang lemah itu, Abdullah memanggil sahabatnya untuk duduk lebih
dekat dengannya sembari mengucapkan sesuatu.
"Apabila
aku mati nanti, hendaklah kamu sendiri yang memandikan aku, menshalati aku,
lalu kuburkanlah aku dan jangan engkau tinggalkan aku sendirian di kuburan pada
malam harinya. Talqinkanlah aku dengan kalimat tauhid ketika Malaikat Munkar
dan Nakir menanyaiku," ucap Abdullah.
Sufyan pun
menyanggupinya.
Tak lama
kemudian, akhirnya Abdullah meninggal dunia. Sufyan sangat sedih telah
kehilangan sahabat karibnya itu.
Meski
demikian, ia tetap sabar dan ikhlas sembari melaksanakan amanah yang
disampaikan almarhum kepadanya.
Setelah itu,
Sufyan merawat jenazah Abdullah, sahabat karibnya.
Ia
memandikannya, menshalatinya dan kemudian menguburkannya. Pada malam harinya,
Sufyan juga menunggu seorang diri di atas makam sahabatnya itu sambil
membacakan kalimat talqin.
Nikmat
Kubur.
Beberapa
saat kemudian, antara sadar dan tidak, Sufyan mendengar suara dari atas.
"Wahai
Sufyan, orang tersebut tidak butuh penjagaanmu, talqinmu, dan pelipur lara
darimu, karena aku telah mentalqinkannya dan memberinya kesenangan," kata
suara tanpa wujud itu.
"Dengan
apa engkau menjaganya?" tanya Sufyan.
"Dengan
puasa di bulan Ramadhan dan diikuti 6 hari pada bulan Syawal," jawab suara
tadi.
Setelah
dialog itu, tiba-tiba Sufyan terjaga dan tersadar. Ia kaget karena saat itu ia
tidak melihat seorang pun di sekelilingnya. Sufyan masih ragu apakah suara itu
berasal dari malaikat atau setan yang berupaya menghasutnya.
Maka dari
itu, Sufyan kemudian pergi untuk berwudhu lalu melaksanakan shalat kemudian
pergi tidur.
Anehnya,
dalam tidur itu ia bermimpi persis seperti kejadian tadi, bahkan kejadian
berulang hingga 3 kali.
Maka, kini
yakinlah Sufyan bahwa suara itu dari malaikat Allah, bukan dari setan.
Dengan
demikian Sufyan mengerti jika sahabatnya itu telah mendapatkan nikmat kubur.
Setelah itu,
ia akhirnya pulang sambil berdoa,
"Ya
Allah, dengan Anugerah dan Kemuliaan-Mu, berilah aku taufiq agar dapat berpuasa
seperti puasa sababatku itu, Aamiin."